Friday, January 31, 2014

Higuain Fokus Di Serie A

 
Liga Italia- Napoli mengantongi tiket semifinal Coppa Italia setelah mengalahkan juara bertahan Lazio. Gonzalo Higuain belum serta-merta memikirkan duel dengan AS Roma pada babak emTetap Fokus Di serie Apat besar, karena dia mau fokus ke Serie A.

Partenopei memastikan langkah ke semifinal usai menuai kemenangan 1-0 lewat gol tunggal Higuain di Sao Polo Kamis (30/1/2014) dinihari WIB. Sudah menunggu mereka di babak empat besar adalah AS Roma, yang pada laga lain berhasil mendepak Juventus.

Nah, pertemuan Napoli versus Roma leg pertama dijadwalkan di Stadion Olimpico pada 5 Februari. Kemudian Napoli menjadi tuan rumah pada leg kedua sepekan kemudian.

Sebelum melakoni leg pertama perebutan tiket final itu, Napoli dijadwalkan melawat ke markas Atalanta lebih dulu pada 2 Februari waktu setempat.

"Saya sangat senang. Tim dan kota ini sangat fantastis, saya merasakan cinta sepanjang hari dan sejujurnya saya gembira ada di sini,” kata Higuain kepada Football Italia.

“Kami harus fokus menghadapi Atalanta sekarang dan setelah itu barulah memikirkan Roma. Melewati dua leg akan sulit, yang penting adalah bisa menang,” kata pemain internasional Argentina itu.

Higuain sekaligus menegaskan jika Napoli belum kehilangan asa untuk mengejar scudetto dan tiket Liga Champions musim depan.

"Tiga kompetisi sangatlah obyektif untuk Napoli," tegas Higuain.

Gara-gara Telat Kick Off, Blanc Dihukum UEFA

Blanc dihukum UEFA gara-gara PSG telat kick off
Liga Perancis - Paris Saint-Germain tak akan didampingi oleh pelatihnya, Laurent Blanc, pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Blanc dihukum UEFA gara-gara timnya beberapa kali telat kick-off di fase grup.

Badan Kontrol dan Disiplin UEFA sebenarnya sudah memberikan peringatan kepada PSG dan Blanc terkait masalah ini. Tapi, karena PSG sudah tiga kali terlambat melakukan kick-off, maka mereka pun menjatuhkan hukuman yang lebih berat.

PSG pertama kali terlambat kick-off pada pertandingan kandang Grup C melawan Benfica (2 Oktober). Saat itu, mereka hanya mendapatkan peringatan.

Hal serupa ternyata terulang pada pertandingan melawan Olympiakos (27 November). Pelanggaran kedua ini membuat PSG dijatuhi denda UEFA. Selain itu, UEFA juga menjatuhkan skorsing satu pertandingan kepada sang pelatih. Namun, skorsing ini baru berlaku kalau pelanggaran yang sama terjadi dalam waktu dua tahun.

Sudah dua kali ditegur UEFA, PSG ternyata kembali terlambat kick-off pada pertandingan tandang melawan Benfica (10 Desember). UEFA pun tak punya pilihan selain menghukum PSG dan Blanc.

Untuk Blanc, UEFA menghukum pelatih berusia 48 tahun itu dengan larangan mendampingi timnya pada satu pertandingan. Artinya, Blanc akan menonton pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions melawan Bayer Leverkusen, 18 Februari mendatang, dari tribune penonton.

Blanc tak diizinkan untuk memasuki ruang ganti pemain, lorong, maupun area teknis selama laga berlangsung. Selain itu, dia juga tak boleh berkomunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan pemainnya dan atau staf pelatih selama laga berlangsung.

Sementara itu, untuk PSG, UEFA menjatuhkan denda sebesar 10 ribu euro (sekitar Rp 165 juta).

Hukuman ini tidak bersifat final. Blanc dan PSG diberi kesempatan untuk mengajukan banding.

Duel Terpanas Liga Inggris Pekan Ini : City vs Chelsea


Liga Inggris - Chelsea akan melakukan lawatan ke kandang Manchester City di lanjutan Liga Inggris. Mereka tak pernah menang saat berlaga di Etihad Stadium sejak Desember 2009.

Sementara itu, The Citizens juga tengah tampil bagus-bagusnya saat berlaga di kandang. Dalam 11 pertandingan di hadapan para pendukungnya, tim besutan Manuel Pellegrini itu selalu menang.

Berikut ini adalah fakta-fakta pertandingan yang dilansir Opta menjelang laga antara City melawan Chelsea di laga ke-24 Liga Inggris.

* Manchester City mencatatkan hasil 19 kali kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan dalam 21 laga terakhir di Premier League saat bermain di Liga Inggris. Hasil itu termasik 11 kali kemenangan beruntun di musim ini.

*Chelsea mampu mencatatkan tiga kali clean sheets secara beruntun saat memainkan laga tandang di Premier League.

*Chelsea selalu kalah dalam empat lawatan ke Etihad Stadium di Liga Inggris. Tapi di sepanjang sejarah Liga Inggris, belum ada tim lain yang mencatatkan total kemenangan lebih banyak dari Chelsea dengan koleksi 10 kali, saat dijamu City.

*City tak pernah kalah saat memainkan enam laga terakhir pada hari Senin di Liga Inggris. Rinciannya, mereka memetik lima kali kemenangan dan sekali hasil imbang. Tapi, kekalahan terakhir mereka di hari Senin didapat saat berhadapan dengan Chelea pada Desember 2011 silam.

*Lima dari delapan laga yang dimainkan Chelsea di hari Senin berakhir dengan hasil imbang, tiga di antaranya selesai dengan skor kaca mata alias 0-0.

*Chelsea melakukan 39 percobaan saat melawan West Ham United di laga tengah pekan lalu. Catatan itu merupakan yang terbanyak di antara tim lain yang gagal mencetak gol dalam satu laga.

*City memenangi delapan laga di Liga Inggris secara beruntun, lebih lama dari catatan kemenangan beruntun saat mereka memenangi gelar juara di musim 2011/2012. Catatan paling lama saat itu adalah tujuh.

*Alvaro Negredo sudah mencetak 16 gol dalam 13 laga terakhir di Etihad Stadium.

Jelang Big Match Liga Italia : Juventus vs Inter


 

Jakarta - Inter Milan sukses menyulitkan Juventus di pertemuan pertama musim ini, kendati hasil akhirnya sama kuat 1-1. Bertandang ke Turin akhir pekan nanti, Nerazzurri bertekad mengulangi performa oke kala itu.

Derby d'Italia jilid kedua musim ini akan berlangsung di Juventus Stadium, Senin (3/2/2014) dinihari WIB. Berkaca pada pertemuan pertama, laga ini semestinya menjanjikan pertarungan yang ketat dan sengit.

Bermain di Giuseppe Meazza medio September lalu, kedua tim bermain sama-sama terbuka. Inter hanya sedikit kalah dalam penguasaan bola, 46% berbanding 54%. Jumlah peluang pun relatif seimbang, tuan rumah mencatatkan empat tembakan tepat target sementara Juve punya lima upaya mengarah ke gawang.

'Si Biru-Hitam' pada prosesnya unggul terlebih dulu lewat gol Mauro Icardi. Walaupun tak berselang lama Juve berhasil menyamakan kedudukan lewat Arturo Vidal.

Nah, menatap pertemuan kedua, Inter bertekad tampil sebaik duel pertama tersebut. Meski kini tengah dalam periode sulit --Inter belum pernah menang sepanjang 2014--, Juan Jesus percaya timnya bisa kembali meladeni permainan Juve dan memetik hasil.

"Apakah Juve selalu punya prospek menakutkan terutama di kandang? Kami tahu Juventus adalah sebuah tim luar biasa yang mencetak banyak gol," kata Juan kepada Sky Sport 24 dan dilansir situs resmi klub.

"Mereka mencetak tiga gol melawan tim-tim besar seperti Napoli dan Roma, tapi saya pikir pertandingan akan selalu berjalan 11 lawan 11 dan kami perlu bertarung untuk menguasai bola," lanjutnya.

"Kami perlu waspada bahwa Juve akan mengeluarkan semua senjata dan menembakkannya karena itulah yang mereka selalu lakukan. Tapi kami perlu bermain seperti yang kami lakukan di San Siro. Kami harus tetap tenang dan bermain secara positif," tutur bek 22 tahun ini.

Sebagai catatan, Inter belum sekalipun menang dari empat laga di tahun 2014 ini dengan hasil dua imbang dan dua kalah. Sementara tim asuhan Antonio Conte sudah 13 laga terakhir tak terkalahkan, memenangi 12 di antaranya. Juve juga tak terkalahkan di kandang dalam 19 laga teranyar.

Menyoal Kepindahan Juam Mata Ke MU

Juan Mata
Juan Manuel Mata kebingungan melihat tingkah anak laki-lakinya hari itu. Juanin (Juan kecil, dalam dialek Asturias) tidak bisa diam dan duduk dengan gelisah sambil memutar radio. Tak lama kemudian Juanin meraih gagang telepon dan memencet nomor yang menyambungkannya dengan sebuah stasiun radio ternama di kampung halamannya.

Penyebab kegelisahan Juanin akhirnya jelas sudah. Ia tak sabar untuk mengikuti kontes pengetahuan umum yang digelar di radio. Hadiahnya menggiurkan: jalan-jalan gratis ke Swiss, Austria, dan Jerman. Juanin selalu tertarik pada hal-hal baru, dan menurutnya melancong adalah salah satu cara terbaik untuk menambah wawasan. Ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Juanin memenangkan kontes tersebut dan didaulat sebagai orang dengan wawasan umum terbaik di tanah Asturian. Ia pun berhak jalan-jalan keluar negeri sebagai hadiah. Umurnya masih 13 tahun kala itu.

Sebagai seorang bekas pesepakbola, Juan Manuel Mata ingin agar anak laki-lakinya itu meneruskan jejak yang sudah dirintisnya. Posisinya adalah sayap kiri dan pernah bermain untuk Real Oviedo, Burgos, Salamanca, Cartagena, dan beberapa klub kecil di divisi rendah.Tapi ia juga sadar bahwa walau Juanin tertarik pada sepakbola, ia juga menaruh minat pada berbagai hal lain, terutama yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan.

Suatu hari seorang teman ibunya yang bekerja di bank menelepon ke rumah dan mengatakan bahwa akan ada pameran pekan raya di kota Oviedo, tempat mereka tinggal. Bank tersebut akan membuka booth yang bertema planetarium dan mereka butuh beberapa anak kecil untuk menjadi model iklan. Juanin yang punya ketertarikan pada astronomi tidak menolak ketika ibunya menyuruh dirinya dan kakaknya, Paula, ikut serta. Tak lama, wajah Juanin dan Paula sedang menatap bintang terpampang di papan iklan di seluruh wilayah Asturia.

Juanin dimasukkan oleh ayahnya ke akademi Real Oviedo pada usia 12 tahun di mana ia bermain bersama anak-anak yang lebih tua setahun darinya. Pada usia 14 tahun, Juanin dipanggil oleh timnas Spanyol U-16 di mana pelatih kala itu, Gines Melendez, mengatakan, "Semoga kamu tak seburuk ayah kamu".

Entah seburuk apa Juan Manuel Mata saat masih bermain, tapi Juanin jelas sangat terpengaruh gaya permainan ayahnya di lapangan. Sebagai seorang pemain sayap tradisional, Juanin kerap menggiring bola di lapangan sambil melewati pemain lawan. Tak heran juga pemain idolanya semasa kecil adalah pemain sayap Manchester United, Ryan Giggs.

Pada usia 15 tahun, Juanin mengambil keputusan besar dengan meninggalkan Oviedo dan hijrah ke ibukota untuk bergabung dengan akademi Real Madrid. Di Madrid, ia berbagi asrama dengan beberapa remaja lain bernama Alvaro Negredo, Roberto Soldado, Esteban Granero, Jose Callejon, Borja Valero, Javi Garcia, dan Ruben de la Red.

Semua remaja tersebut memiliki mimpi untuk menembus tim utama Real Madrid dan mengenakan kostum berwarna putih yang paling berharga di seluruh dunia tersebut. Tapi malang bagi mereka, merupakan sebuah hal yang sulit bagi pemain muda Madrid untuk bisa menerobos masuk tim utama saat Los Galacticos bernama Zinedine Zidane, Luis Figo, Ronaldo, dan David Beckham menguasai Santiago Bernabeu.

Juanin hanya bisa melangkah sejauh Real Madrid Castilla, tim reserve klub yang bermain di Segunda Division. Di musim terakhirnya di Madrid, ia mencetak 10 gol dan menjadi topskor kedua Real Madrid Castilla di belakang Alvaro Negredo. Sesudahnya, pada usia 19 tahun, Juanin memutuskan untuk merangkai masa depan yang lebih baik dengan pindah ke Valencia. 
Kehilangan tempat di Liga Champions bisa memberi pukulan telak kepada klub yang sudah nyaman bernaung di dalamnya. Contoh paling ekstrim bisa terlihat pada Leeds United di awal dekade 2000-an.

Sebagai klub yang terakhir menjuarai First Division sebelum berubah nama menjadi Premier League, Leeds berupaya untuk merengkuh kembali kejayaan masa lalu. Di tahun 1999 di mana Manchester United meraih treble, Leeds finis di peringkat 4 dan berhak masuk Piala UEFA. Tidak hanya itu, mereka pendapatan tiket mereka naik 20 % dan hak siar TV meningkat 40 %.

Leeds membeli beberapa pemain seperti Eirik Bakke, Michael Bridges, Michael Duberry, dan Danny Mills. Hampir separuh pendapatan mereka digunakan untuk membeli pemain baru yang mereka harapkan bisa membawa mereka masuk ke Champions League di akhir musim 1999/2000. Leeds sesungguhnya tak punya banyak uang kala itu. Akan tetapi, lewat sebuah mekanisme peminjaman uang yang melibatkan perusahaan asuransi, mereka sukses mendapatkan kucuran uang.

Perjudian Leeds berhasil karena di akhir musim mereka masuk semifinal Piala UEFA, finis peringkat 3 di liga, dan berhak masuk Liga Champions di musim depan. Karena sukses dengan perjudian sebelumnya dalam meminjam uang, Leeds melakukan hal yang sama dengan meminjam uang lalu menggelontorkannya untuk membeli Dominic Matteo, Mark Viduka, Olivier Dacourt, dan pemain termahal Inggris kala itu, Rio Ferdinand.

Niat mereka untuk tampil kompetitif di Liga Champions tercapai. Mereka mampu lolos dari grup di babak penyisihan yang memuat Real Madrid, Lazio, dan Anderlecht. Mereka memukul Deportivo La Coruna di perempatfinal dan hanya kalah dari Valencia di semifinal. Pencapaian yang hebat melaju hingga 4 besar di Eropa.

Tapi mereka gagal melakukan sesuatu di musim 2000/2001 yang terbukti vital di masa depan: mereka hanya finis di peringkat 4 di liga dan tidak bisa bermain di Liga Champions musim depan yang waktu itu hanya memberi 3 jatah untuk tim Inggris.

Manajemen Leeds tidak berhenti di sana. Pada musim 2001/2002, di bawah chairman Peter Risdale, mereka meminjam 60 juta pounds dari 2 bank besar di Eropa dan menggunakan sebagian besar uang tersebut untuk membeli pemain-pemain seperti Robbie Keane, Robbie Fowler, dan Seth Johnson. Sampai saat ini utang Leeds sudah sangat besar, 25 juta Pounds plus 60 juta Pounds pinjaman segar yang baru mereka dapatkan. Angka yang fantastis tapi mereka merasa bahwa uang dari Liga Champions musim depan bisa menutup utang mereka.

Awalnya terlihat menjanjikan bagi Leeds. Pada 1 Januari 2002, Leeds bertengger di puncak klasemen dengan para pemain mahal mereka bermain luar biasa. Tapi setelah pertandingan Piala FA melawan Cardiff City di mana mereka kalah, Leeds tak bisa bangkit kembali. Mereka tak pernah menang hingga Maret, tertinggal 10 poin dari zona Champions League dan hanya bisa finis di peringkat 5.

Kombinasi friksi antara pemain, manajer, dan manajemen klub plus kesulitan finansial karena tidak bisa membayar utang akibat tidak masuk Liga Champions menandai akhir dari Leeds United. Mereka harus menjual pemain-pemain bintang mereka untuk menutupi kerugian dan berujung pada degradasi 2 musim kemudian ke Championship Division. Leeds lalu bangkrut dan terjerembab lebih dalam ke League One. Tidak lolos ke Champions League berujung pada akhir sebuah era bagi Leeds.

Tidak semua kegagalan lolos ke kompetisi tertinggi di Eropa berbuah kebangkrutan seperti Leeds, tapi selalu sulit untuk bisa kembali ke jalur terbaik setelah terpental dari Liga Champions Tanya saja pada Liverpool yang sejak 2010 gagal lolos ke kompetisi itu dan hingga kini belum bisa kembali ke sana.
Selain hilangnya pemasukan yang melimpah, tidak lolos ke Liga Champions juga mengurangi daya tarik untuk membeli pemain-pemain top. Para pemain terbaik ingin pindah ke klub yang bermain di kompetisi terbaik. Tottenham Hotspur mungkin bisa memiliki posisi tawar yang lebih baik dalam mempertahankan Gareth Bale jika mereka lolos ke Champions League musim ini.

Hingga pekan kedua bulan Januari 2014, Manchester United berada dalam posisi yang terlihat akan sulit untuk bersaing ke 4 besar. Skuat mereka terlihat tanpa motivasi, pemain kunci dilanda cedera, dan manajer David Moyes yang kompetensinya dipertanyakan secara global. United tidak akan serta merta bangkrut dan harus menjual pemain terbaik jika gagal lolos ke Liga Champions musim depan. Tapi tidak bermain di kompetisi itu bisa menjadi titik awal dari kemunduran degeneratif Manchester United. Ini bisa menjadi awal dari akhir era United sejak Sky Sports menciptakan sepakbola pada tahun 1992.

Meredupnya Manchester United adalah sesuatu yang sudah ditunggu banyak orang dan sampai paruh musim ini, terlihat besar kemungkinan hal itu akan terjadi.

Lalu di saat United terlihat sudah megap-megap, mengapa Jose Mourinho membangkitkan asa United dengan memberikan mereka Juan Mata?

**

Bagi Juanin, lebih sulit untuk memperoleh gelar sarjana dibanding menjadi juara dunia. Sejak di Real Madrid Castilla, ia kuliah mengambil double degree, marketing dan olahraga. Ia belum juga menamatkan pendidikannya meski sudah berstatus sebagai juara dunia bersama timnas Spanyol pada tahun 2010 dalam usia 22 tahun. Ketika ia pindah ke Chelsea dari Valencia, ia tidak meninggalkan bangku kuliah dan mengambil kelas jarak jauh. Beberapa kali ia izin absen latihan agar bisa mengikuti ujian.

Juanin memenangkan lebih banyak lagi gelar pada tahun 2012 ketika ia mengawinkan gelar Liga Champions yang diraihnya bersama Chelsea, dengan gelar juara Piala Eropa bersama timnas Spanyol dan turut menyumbang gol di final ketika La Furia Roja menang 4-0 atas Italia.

Chelsea punya banyak pemain yang akan membuat publik umum bergidik jijik seperti John Terry dan Ashley Cole, tapi bahkan pembenci Chelsea nomor wahid pun tak akan sanggup untuk mengatakan sesuatu yang buruk mengenai Juanin. Ia adalah pria yang berkelas dan berbudaya.

Ketika datang ke London, ia sudah lancar berbahasa Inggris. Ia memakai kesempatan berkarier di London untuk menjelajah sisi budaya kota tersebut dan menulisnya di blog pribadinya, memberi rekomendasi tempat wisata kepada para pelancong. Seharusnya Lonely Planet memberi kolom khusus kepadanya untuk edisi London. Juanin mengatakan bahwa hobinya adalah backpacking dan salah satu tokoh yang ia kagumi adalah Steve Jobs. Ketika berangkat ke Afrika Selatan bersama timnas Spanyol, ia menghabiskan buku soal Nelson Mandela karena ingin mengenal lebih lanjut soal negara yang akan ia tuju.

Dua musim pertamanya di Chelsea berakhir dengan dirinya terpilih sebagai pemain terbaik The Blues. Tak ada yang bisa menyangkal kontribusi Juanin kepada Chelsea. Dalam tim yang dipenuhi gugusan bintang, Juanin adalah supernova yang bersinar paling terang, persis seperti iklan planetarium di mana ia menjadi model iklannya semasa kanak-kanak.
Profesionalisme Juanin adalah sesuatu yang selalu didengungkan oleh orang-orang di sekitarnya. Ia tak pernah berkata miring soal rekan-rekannya. Ia tak pernah mencari gara-gara dengan media massa dan tak pernah bertingkah kurang ajar seperti lazimnya pesepakbola modern. Satu-satunya keributan yang ia timbulkan adalah ketika ia menciptakan huru-hara di kotak penalti lawan dengan umpan-umpan dan dribble yang mempesona.

Maka ketika Jose Mourinho datang ke Chelsea dan mengumbar kepada media bahwa dirinya lebih memilih Oscar sebagai playmaker utama klub tersebut, Juanin memilih bungkam. Mourinho mengatakan bahwa ia mencadangkan Mata karena Oscar lebih baik secara defensif, namun Juanin tidak melakukan konfrontasi di muka umum. Bahkan sepinya sentimen yang keluar dari sisi Juanin menunjukkan bagaimana pria Spanyol ini tidak menyewa agen PR untuk menyisipkan pesan konfrontatif di media massa- sesuatu yang umum dilakukan pesepakbola modern setiap kali mereka tidak puas dengan sebuah keadaan namun terlalu pengecut untuk mengatakannya sendiri.



Juanin adalah seorang profesional sejati dan tetap berlatih dengan giat meski tahu ia hanya pilihan kedua. Namun ayahnya yang juga menjadi agen pribadinya tak tinggal diam. Ini adalah tahun Piala Dunia dan satu-satunya harapan untuk dirinya masuk ke dalam pasukan Vicente Del Bosque di Brasil nanti hanya apabila ia bermain reguler.

Ketika Manchester United datang mengetuk pintu, Juanin dan ayahnya tak berpikir dua kali. Selama Chelsea bisa diyakinkan untuk melego dirinya ke Old Trafford, Juanin tak keberatan untuk pindah. Lagipula, kapan lagi ia bisa bermain satu tim bersama idola masa kecilnya, Ryan Giggs?

***

Jika laporan detail Daniel Taylor yang dimuat The Guardian beberapa hari lalu bisa dipercaya, maka negosiasi yang terjadi antara Manchester United dengan Chelsea untuk memboyong Mata sangat alot. United tak berani untuk duduk satu meja langsung dengan Chelsea karena takut setiap mereka mengucapkan "Mata", Chelsea akan menjawab "Rooney". Maka United butuh pihak ketiga untuk menjadi juru runding mereka dan tak kurang ada 7 agen yang mengatakan sanggup menjadi mediator kepindahan Mata ke United.

United menolak tawaran Chelsea untuk membeli Wayne Rooney di awal musim dan untuk mengontak kembali pihak yang mereka tolak dengan maksud membeli pemain terbaik mereka 2 musim berturut-turut membutuhkan nyali yang besar.

Tapi United sudah pernah berada dalam posisi ini sebelumnya. Dahulu Howard Wilkinson dari Leeds menelepon untuk menanyakan harga Denis Irwin kepada United yang seketika menolak namun menanyakan balik apakah Eric Cantona dijual atau tidak. Apa yang dilakukan berikutnya oleh Cantona dalam seragam United tercatat dalam sejarah dengan tinta emas.

Kalkulasi Mourinho dalam menjual Mata ke United sudah ramai dibicarakan semua media. Chelsea tak akan bertemu lagi dengan United musim ini di liga, tapi semua rival The Blues di papan atas masih akan bertanding melawan tim David Moyes tersebut. Saat seorang pemain yang tak dibutuhkan ditawar dengan harga mahal oleh klub lain dan berpotensi untuk membantu Chelsea secara tidak langsung, peluang tersebut terlalu baik untuk dilewatkan oleh Mourinho. Jika Mata membawa United membuat Manchester City dan Arsenal kehilangan poin saat kedua tim bersua nanti, maka Mourinho bisa mendongakkan kepala dengan pongah.

Sesungguhnya tingkah laku Mourinho terhadap United dalam setahun terakhir terhitung sopan, bahkan terlalu santun, jika tidak bisa dibilang cenderung menggurui. Ia mengucapkan hal-hal yang positif seputar United dalam nada yang sama seperti Sir Alex Ferguson bergumam soal Arsene Wenger di penghujung karienya, di mana Arsenal tak lagi menjadi pesaing berat United.

Mungkin memang United tak lagi menjadi pesaing Chelsea, setidaknya untuk musim ini. Namun kedatangan Mata ke Old Trafford diprediksi bisa menciptakan momentum letupan baru seperti yang dilakukan Cantona dulu. Kehadiran Mesut Oezil di Arsenal di awal musim sudah menunjukkan bagaimana kehadiran seorang pemain baru yang berpengaruh bisa mendongkrak permainan tim secara signifikan.

Jika nanti United mampu lolos ke Liga Champions musim depan dan dapat membangun kembali kejayaan mereka di musim-musim mendatang, para rival dan pembenci United bisa menyalahkan Jose Mourinho.

Mourinho bisa saja membiarkan United yang sedang sekarat terus berada dalam kubangan. Ia bisa saja menghujamkan belati ke jantung United yang akan mengakhiri dominasi lebih dari 2 dekade di Premier League.

Tapi Mourinho tidak melakukannya dengan membiarkan Juan Mata mendarat dengan helikopter di Manchester.


====

* Penulis adalah satiris dan presenter olahraga. Bisa dihubungi melalui akun twitter @pangeransiahaan
 

Osvaldo Gabung Juve, Napoli Sambut Henrique

Liga Italia -- Kendati sebelumnya Mirko Vucinic dikonfirmasi tetap bertahan, Juventus diklaim sudah mendatangkan bomber lain. Adalah Pablo Osvaldo yang kabarnya sudah mencapai kesepakatan peminjaman dari klub Premier League, Southampton.

The Saints memang sedianya sudah ingin memulangkan Osvaldo yang baru dibelinya musim panas lalu, ke Italia. Juve juga sudah beberapa waktu belakangan ini dikatakan memburu servisnya, guna dijadikan alternatif andai Vucinic memilih hengkang ke Arsenal.

Terlepas dari bertahannya Vucinic, SkySportItalia, Jumat 31 Januari 2014, mengklaim bahwa Juve setuju untuk menampungnya dalam masa peminjaman dengan kontrak senilai 400 ribu euro, plus sejumlah klausul lain dan opsi pembelian sebesar 20 juta euro di akhir musim.

Southampton dikatakan tak lagi menginginkan pemain internasional Italia kelahiran Brasil itu, usai terjadi perkelahian dengan rekan setimnya sendiri, José Fonte di tepi lapangan, medio Desember lalu kala meladeni Newcastle United. FA (PSSI-nya Inggris) pun mendampratnya dengan sanksi tiga kali larangan bermain sebagai hukumannya.

Jika kabar Osvaldo masih belum bisa dikonfirmasi, lain halnya dengan Henrique Adriano Buss. Bek asal klub Brasil, Palmeiras itu dinyatakan resmi berseragam Napoli mulai hari ini setelah merampungkan tes medis. Bos Napoli, Aurelio De Laurentiis pun langsung menyambutnya via akun twitter.

“Selamat datang Henrique! Pengalaman dan kualitas Anda akan berintegrasi sempurna dengan tim hebat kami,” kicau De Laurentiis, sebagaimana dinukil Football-Italia, Jumat (31/1/2014).

Henrique yang juga pernah berkiprah bersama Barcelona dan Bayer Leverkusen itu ditebus dengan mahar empat juta euro, beserta kontrak yang mengikat hingga 30 Juni 2017 mendatang. Henrique juga dikatakan takkan jadi pembelian terakhir Il Partenopei.

Pasalnya walau sempat dibantah allenatore Rafael Benítez, kedatangan Henrique juga akan disusul satu pemain anyar lainnya, Faouzi Ghoulam dari klub Ligue 1 Prancis, AS Saint-Étienne. Ghoulam juga dinyatakan sudah tiba di Kota Napoli untuk segera melakukan tes medis, meski kesepakatan final belum bisa dibilang rampung.

Bayern Leverkusen Datangkang Jose Andres Guardado Hernandes

Jose Andres Guardado Hernandez (Foto: Reuters)
Jose Andres Guardado Hernandez

Liga Jerman – Di penghujung deadline bursa transfer Januari ini, Bayer Leverkusen mendapat tambahan amunisi baru, guna terus merongrong dominasi Bayern Munich di Bundesliga. Andrés Guardado didatangkan dengan status pinjaman dari klub La Liga, Valencia.

Manajemen Leverkusen yang diwakili direktur olahraga Rudi Völler, mengaku antusias menyambut tambahan pilar yang akan memperkaya skuad mereka. Terlebih, Guardado bisa berperan di dua posisi, bek kiri dan gelandang sayap kiri, serta terbilang sudah punya segudang pengalaman internasional di usia yang cenderung masih muda – 27 tahun.

“Andrés pemain yang sangat berpengalaman dan bermain sebagai pemain reguler di Valencia pada Liga Champions musim lalu. Fleksibilitasnya akan cocok buat kebutuhan kami dan kami yakin dia akan membuat tim lebih kuat,” sambut Völler, seperti diwartakan SuperSport, Jumat (31/1/2014).

Guardado sendiri sedianya merupakan bagian dari “cuci gudang” Los Che, lantaran manajemen klub menganggap skuad mereka terlalu “gemuk” di masa keuangan yang sulit. Selain Guardado, Valencia juga memasukkan dua pilar lainnya, Hélder Postiga dan Dorlan Pabón ke bursa transfer.

Walau begitu, Guardado tetap antusias melakoni takdirnya jadi pemain pinjaman. Apalagi pemain berjuluk Principito – Pangeran Kecil itu, mengaku tetap senang bisa mencicipi sepakbola Jerman, setelah tujuh tahun berkiprah di Spanyol.

“Tawaran Leverkusen jadi kesempatan yang hebat buat saya memulai sesuatu yang baru. Bundesliga punya reputasi luar biasa di Spanyol dan langkah ini jadi sesuatu yang istimewa buat saya untuk mengenal lebih dekat liga yang hebat ini,” timpal Guardado.

“Bayer adalah tim top di Jerman dan juga Liga Champions. Oleh karenanya, saya sangat bahagia mengetahui kesepakatan (peminjaman) ini jadi kenyataan,” tutup pemain internasional Meksiko tersebut.

Tak Ada Kontrak Baru Buat Sang Pelatih Barcelona

Pelatih Barcelona Tata Martino
Liga Spanyol - Pelatih Barcelona, Gerardo ‘Tata’ Martino, membantah adanya pembicaraan dengan manajemen perihal pembaharuan kontrak dirinya. Meskipun dirinya mengaku sangat senang untuk melatih Lionel Messi dkk.

Semua berawal dari kabar yang menyatakan bahwa Presiden Barca Josep Maria Bartomeu telah bertemu dengan Tata dan juga Direktur Olahraga, Andoni Zubizarreta. Pertemuan itu diklaim sebagai pembicaraan kontrak Tata di Camp Nou.

Akan tetapi, suksesor Tito Vilanova ini membantahnya. Ia mengungkapkan tak ada pertemuan dengan pihak mana pun dan membahas pembaharuan kontrak dirinya di Barca, meski ia merasa sangat ingin bertahan.

"Ini tidak benar. Saya sangat senang dengan dukungan yang telah diberikan kepada saya, namun saya tidak membutuhkan hal seperti itu saat ini," tutur Martino kepada Marca.

"Saya memang merasa bahwa saat ini memiliki banyak dukungan (untuk terus bertahan) dari berbagai pihak, tapi faktanya kami belum membicarakan apa pun," sambung pelatih asal Argentina tersebut.

Juventus Sulit Berkiprah di Kancah Eropa

Pelatih Juventus akui sulit berkiprah di kancah eropa
Berita Bola - Perjalanan Juventus di kancah Eropa dalam beberapa musim terakhir memang masih cukup melempem dibandingkan di ajang domestik. Pelatih Antonio Conte menilai masalah finansial menjadi penyebabnya.

Sang Allenatore menilai krisis finansial yang melanda banyak klub Serie A menjadi halangan bagi tim untuk membangun skuad. Akan tetapi, ia bersama Juve tetap masih akan membangun kekuatan ke depannya.

"Kami mempunyai proyek penting terutama di kompetisi Eropa, tapi kami perlu bersabar karena krisis finansial yang menerpa sepak bola Italia. Meski begitu kami mempunyai ide dan kekuatan. Juventus telah menjadi seperti rumah yang baik bagi saya," ujar Conte dilansir Sportsmole.

Penampilan Juve bersama Conte dalam tiga musim terakhir memang sangat hebat, dua gelar Scudetto diraihnya secara beruntun. Sembari meningkatkan performa di Eropa, Juve tetap membidik gelar ketiganya di ajang Serie A.

"Saya sangat bahagia, tetapi yang patut dipuji para pemain sehingga saya punya moment menyenangkan selama tiga tahun melatih. Kami memiliki tujuan jangka panjang ketika saya datang ke klub, kemudian kami memenangkan Scudetto pertama dan kemudian yang kedua. Kini kami mencoba untuk menyabet gelar ketiga," paparnya.

Maradona Pun Pernah Dicemooh di Napoli

Maradona saat bermain bersama Napoli
LEGENDA SEPAKBOLA – Pemain mana yang takkan kesal jika tak mendapat dukungan atau bahkan dicemooh fans sendiri? Pemain muda seperti Lorenzo Insigne pun tentu sulit mencernanya dengan bijak. Walau begitu, dukungan moril dan pembelaan juga datang untuk membesarkan hatinya.

Insigne jadi subyek sorakan dan ejekan tak menyenangkan dari para fans Napoli ketika turun sejak kick-off saat Il Partenopei menjamu Lazio di laga perempatfinal Coppa Italia, dini hari kemarin. Walau Napoli akhirnya tetap menang tipis, 1-0, cemoohan terhadap Insigne tak juga hilang.

Winger kidal berusia 22 tahun itu pun meluapkan emosinya pada para suporter di San Paolo saat ditarik keluar allenatore Rafael Benítez, digantikan Dries Mertens pada menit ke-69. Benítez coba membela dan ingin fans memahami bahwa pemain muda sepertinya, belum pantas dibebani ekspektasi tinggi.

“Insigne pemain muda dan kita harus mengerti situasinya. Saya meminta fans jika mereka ingin protes, sebaiknya disimpan lebih dulu sampai peluit terakhir. Jika mereka ingin membantu pemain, maka bukan hal tepat mencemoohnya,” seru Benítez, seperti disadur Football-Italia, Jumat (31/1/2014).

Tak hanya Benítez, arsitek Lazio, Edy Reja yang notabene mantan pelatih Napoli juga menyesalkan cemoohan pada Insigne. Reja mengaku mengerti perasaan dan harapan fans pada Insigne, tapi Reja tetap tak sepakat jika fans menuntut sesuatu yang sedianya belum mampu dibebankan pada pemain muda macam Insigne.

“Saya mengenal fans Napoli dan mereka punya rasa cinta yang besar. Mereka mengagumi Insigne dan selalu mengharapkan performa luar biasa darinya. Tapi mustahil bisa terus tampil hebat sepanjang musim. Dia masih muda dan fans tak seharusnya punya tuntutan besar padanya saat ini,” bela Reja.

Terakhir, pembelaan datang dari agennya sendiri, Fabio Andreotti yang berharap, Insigne tak merasa down. Andreotti pun merujuk pada legenda hebat macam Diego Maradona yang pernah merasakan hal serupa dengan Insigne.

“Kami menerima dan paham bahwa publik punya hak untuk mencemooh pahlawan mereka. Reaksi Lorenzo sendiri merupakan hasil dari kekecewaan. Tapi dia tetap menunjukkan komitmen dan dedikasinya yang maksimal. Kata-kata Benítez (di atas) jadi sorotan akan pentingnya hubungan pemain dengan fans,” timpal Andreotti.

“Setiap pemain berharap fans bisa mendukung dan membantu mereka mengatasi masa-masa sulit. Dia masih pemain yang sama dan tahu dia sedang tak tampil terbaik, tapi dia masih memberikan 100 persen kemampuannya. Bahkan Maradona pun pernah jadi target cemoohan dan di waktu yang sama dia bilang: ‘jika Anda tak percaya pada saya, saya siap untuk pergi’,” tutup sang agen.
(raw)

Anderson Sudah Betah Di Fiorentina

Anderson
LIGA ITALIA - Belum lama berkostum Fiorentina, Anderson sudah mengaku kerasan bersama tim asal Serie A tersebut. Pemain asal Brasil itu pun ingin bertahan dengan waktu yang cukup lama bersama La Viola.

Pada jendela transfer musim dingin ini, Anderson resmi dipinjamkan oleh Manchester United ke Fiorentina. Anderson pun sudah melakukan debutnya dalam laga kontra Genoa, pekan lalu.

Pemain yang memilih nomor punggung 88 ini pun mengaku senang dengan kepindahannya tersebut. Selain proyek Fiorentina, dirinya pun berharap bisa meningkatkan performanya di sini.

"Di sini ada proyek yang bagus, yang membuat saya yakin untuk datang. "Saya senang menjadi bagian dari Fiorentina, sebuah klub yang berjuang untuk menjadi salah satu tim top di Eropa,” ungkap Anderson seperti dikutip Football Italia.

"Saya di sini untuk tampil bagus. Pemain-pemain seperti (Gabriel) Batistuta dan Edmundo bermain di sini pada masa lalu dan saya ingin menjadi bagian sentral dari proyek di sini dan memenangi berbagai hal seperti yang saya lakukan di Manchester," sambungnya.

Usai akhir musim, Anderson berharap Fiorentina memberikan kontrak permanen padanya. Ia pun siap memberi kepuasan kepada pelatih Vincenzo Montella dengan penampilan terbaiknya.

"Saya di sini untuk meyakinkan orang-orang dan bertahan dalam waktu yang lama. Saya menyukai Montella. Dia langsung memercayai saya dan saya ingin membalas kepercayaannya di atas lapangan," paparnya.

Modric Tak Kalah Penting dari Ronaldo


Luka Modric (Foto: Susana Vera/REUTERS)
Luka Modric (Foto: Susana Vera/REUTERS)

MADRID – Real Madrid ternyata tak merugi merogoh kocek lumayan dalam ketika mendatangkan Luka Modric dari Tottenham Hotspur. Penampilannya kian mengesankan dari laga ke laga dan bahkan sudah jadi salah satu faktor kunci permainan Madrid belakangan ini.

Didatangkan dengan mahar 33 juta poundsterling, start Modric bersama Madrid sedianya tak begitu ciamik. Apalagi di musim 2012 Modric masih harus berebut tempat di lini tengah dengan Mesut Özil. Namun segalanya berubah tatkala Özil pilih hengkang ke Arsenal.

Di tangan Carlo Ancelotti, Modric jadi motor permainan yang bisa dibilang tak tergantikan. Eks-pilar Madrid, Predrag Mijatovic pun tak segan menyebut perannya tak kalah penting dari sang mega bintang, Cristiano Ronaldo.

Bagi Pedja – sapaan Mijatovic, performa apik dengan level berkelas yang saat ini dimiliki Modric, tak lain berkat kemampuannya mengatasi tekanan yang ada di sekitarnya. Bukan hanya persaingan di internal tim, tapi juga dari caranya “merangkul” ekspektasi besar dari fans.

“Modric menyatukan semua lini di sebuah tim hebat. Dia pemimpin barisan tengah di sebuah lingkungan tim yang sulit. Setiap hari di Madrid, tekanan selalu datang dari segala sisi,” tutur Pedja, seperti disitat Football-Espana, Jumat (31/1/2014).

“Di Madrid selalu ada tuntutan akan hasil dan trofi. Fans juga punya ekspektasi bermain dengan indah. Tekanan dari media juga bisa jadi hal buruk. Tapi Modric tak hanya bisa berdiri tegak terhadap tekanan seperti itu, tapi juga mampu tumbuh untuk jadi pemain terbaik Madrid bersama Ronaldo,” tuntasnya.

Saatnya Manchester United Bangkit

Manchester United masih terseok-seok di Liga Inggris
LIGA INGGRIS – Winger Manchester United, Ashley Young yakin bahwa timnya masih menjadi salah satu tim terkuat. Meski harus tertatih di sejumlah pertandingan, terutama di kancah Premier League.

Setan merah kembali meraih hasil sempurna kala menjamu tim papan bawah macam, Cardiff City. Namun, hasil ini belum mampu membawa United ke posisi atas papan klasemen sementara Premier League musim ini. United masih tertahan di posisi tujuh dengan koleksi 40 angka.

“Kami selalu memiliki keyakinan dan tidak pernah ada waktu untuk kami merasa tidak yakin. Sekalipun ketika ada banyak orang mencoret kami, bahkan mereka melakukannya saat ini, kami tetap tidak pernah kehilangan keyakinan!” tegas Young, seperti dilansir situs resmi Manchester United, Jumat (31/1/2014).

Young menambahkan bahwa kemenangan atas Cardiff merupakan titik awal kebangkitan United. Pasukan David Moyes itu akan melakukan perjalanan ke Staffordshire guna menghadapi Stoke City, akhir pekan nanti.

United sendiri memiliki jadwal pertandingan yang terbilang ringan ketimbang para pesaingnya, sebut saja Arsenal, Chelsea, dan Manchester City. Di mana tiga klub tersebut harus melakoni tiga laga dalam sepekan.

“Kami akan menghadapi setiap pertandingan dan mencoba mendapatkan beberapa momentum memasuki bagian terakhir musim ini. Setelah pekan lalu (kalah dari Sunderland di Capital One Cup) hal terpenting adalah kembali ke jalur kemenangan,” sambungnya.

“Kami mulai ingin bersaing di Premier League, melihat tim di atas kami dan mulai mendaki kembali ke papan klasemen di mana kami tahu kami dapat mencapainya. Secara matematis tidak mungkin, namun kami tidak akan memperhitungkan diri kami sendiri,” tutupnya.

AC Milan Masih Kesulitan Hadapi Serie A

Para punggawa AC Milan
LIGA ITALIA – Bintang muda AC Milan, Mario Balotelli mengungkapkan bahwa dia menemukan kebahagiaan di San Siro. Berbeda dengan klub sebelumnya, di mana pemain berdarah Ghana ini kerap berselisih paham dengan sang pelatih, hal tersebut justru tak pernah terjadi saat Balotelli berkostum Rossoneri.

Berlabuh di Milan pada jendela transfer musim dingin tahun lalu, mantan pemain Manchester City itu langsung menjelma menjadi andalan sektor serang Milan. Sejauh ini pemain internasional Italia itu telah tampil di 38 laga dengan menyarangkan 25 gol.

Sayang, timnya justru tampil kurang memuaskan. Kampiun Serie A musim 2010 itu kini terdampar di urutan sembilan klasemen sementara lantaran hanya mampu meraih tujuh kemenangan dari 21 pertandingan.

Meski faktanya begitu, tak mengubah pendirian Balotelli untuk tetap setia membela Milan. Pemain internasional Italia itu juga mengatakan bahwa suatu kebahagiaan dapat bermain di klub sekelas Milan, klub dengan sederet sejarah panjang.

“Saya senang dapat bermain untuk tim hebat ini, khususnya di masa sulit, karena setiap orang dapat melangkah di waktu yang mudah. Tim ini sedang berada di masa sulit di mana susah untuk meraih yang terbaik dalam diri Anda sendiri,” kata Balotelli, seperti dilansir Goal, Jumat (31/1/2014).

“Saat ini kami berada dalam situasi lebih baik dibandingkan saat beberapa waktu lalu,  kami begitu lambat menarik diri keluar. Saya sangat bahagia di sini, memiliki musim indah bersama Rossoneri dan berharap hal ini terus berlanjut,” sambungnya.

Pemain bernama lengkap Mario Barwuah Balotelli itu kemudian mengungkapkan targetnya. Bersama Milan, Balotelli ingin membawa klubnya berlaga di pentas kasta kedua Eropa, sementara bersama Timnas, pemain berusia 23 tahun itu ingin turut serta berlaga di Piala Dunia Brasil, musim panas mendatang.

“Apa yang saya inginkan dari musim ini? Saya berharap kami dapat mencapai Serie A di posisi yang memungkinkan kami bermain di Eropa dan mengalahkan Atletico Madrid di babak 16 besar Liga Champions,” tambahnya.

“Sedangkan untuk Piala Dunia. Saya berharap yang terbaik, sebab itu akan menjadi Piala Dunia pertama saya dan itu merupakan turnamen terpenting bagi setiap pemain,” tutupnya.

Ribery & Benzema Resmi Tak Bersalah

Benzema dan Ribery dinyatakan tak bersalah terkait kasus pemerkosaan
Timnas Perancis - Dua bintang Tim Nasional Prancis, Franck Ribery dan Karim Benzema akhirnya resmi diputuskan tak bersalah oleh pihak berwajib terkait kasus tuduhan prostitusi di bawah umur.

Ribery sebelumnya mengaku melakukan hubungan badan dengan seorang pekerja seks komersial bernama Zahia Dehar tahun 2009 silam, sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke-26. Namun, saat itu bintang Bayern Munich itu tidak mengetahui bahwa Zahia baru berusia 17 tahun.

Sementara Benzema kabarnya membayar Dehar untuk melakukan hubungan seks di salah satu hotel di Paris. Namun, striker milik Real Madrid itu membantah keras tudingan tersebut.

Prostitusi sejatinya dilegalkan di Prancis. Namun, hukum yang berlaku di Prancis, melakukan hubungan seks dengan para pekerja seks komersial di bawah usia 18 tahun, merupakan suatu tindakan kriminal.

Seperti dilansir Goal, Jumat (31/1/2014), pengadilan Prancis memutuskan membebaskan Ribery dan Benzema dari tuduhan tersebut. Alasannya, pihak jaksa tidak memiliki cukup bukti untuk menuntut dan membuktikan bahwa keduanya bersalah.