Wednesday, January 22, 2014
Barcelona Belum Berniat Tambah Pemain Baru
LIGA SPANYOL -- Gerrardo ‘Tata’ Martino menegaskan bahwa klubnya tidak butuh mendatangkan pemain pada bursa transfer musim dingin yang tinggal 9 hari hari lagi akan di tutup. Tata masih percaya kepada skuadnya yang saat ini dia miliki.
Walaupun sempat ditinggalkan Lionel Messi selama dua bulan dan Victor Valdes yang juga sempat meninggalkan Camp Nou sejak November lalu, Martino tetap menegaskan bahwa Blaugrana tidak membutuhkan pemain baru dalam skuadnya.
Martino pun mengaku senang dengan performa skuadnya pada Jornada ke 20 La Liga, serta kembalinya Messi dan Valdes pada awal tahun ini. Dibanding membeli pemain, pelatih berusia 51 tahun mengaku sedang fokus mempersiapkan timnya untuk menghadapi Levante pada laga Copa del Rey yang memasuki babak perempatfinal pada Kamis dini hari WIB nanti.
“Kami memiliki tim yang sangat kuat dan kami tetap percaya diri saat kami mengganti pemain,” kata Martino seperti dilansir Goal, Rabu (22/1/2014).
“Bagi saya tidak ada perbedaan ketika Messi dan Valdes mengalami cedera dan absen. Kami memiliki beberapa pemain lainnya untuk mengganti posisi mereka,” tambahnya.
Selain itu, Tata pun mengaku senang dengan kembalinya dan akan kembali menurunkan pemain dengan julukan La Pulga full time saat kontra Levante. Dia pun menyatakan bahwa performa Messi seperti pemain yang tidak pernah mengalami cedera.
“Messi telah bermain penuh dalam dua laga dan sekarang dia akan melanjutkan permainan seperti biasa. Jangan remehkan Messi seperti pemain yang baru kembali dari cedera karena saat ini dia dalam kondisi fit sepenuhnya,” terangnya tentang Messi. (
Cristiona Ronaldo Targetkan Trofi Piala Dunia Untuk Portugal
TIMNAS PORTUGAL -- Cristiano Ronaldo berambisi membawa Portugal untuk menjadi juara di Piala Dunia. Kesuksesan itu akan melengkapi kariernya sebagai pemain sepakbola.
Penyerang andalan Real Madrid itu membuktikan diri sebagai pemain terbaik sejagat dengan menyabet trofi Ballon d’Or 2013. Setelah penyerahan trofi, Ronaldo membeberkan ambisinya bersama tim nasional.
“Memenangkan Piala Dunia akan mengakhiri karier saya. Pertama kami harus memikirkan penyisihan grup, tapi setelah itu mari kita lihat. Saya berharap bisa menjadi juara Eropa dan dunia bersama Portugal,” kata Ronaldo, diberitakan Football-Espana.
Ronaldo dkk mendapatkan tiket ke Brasil setelah menyingkirkan Swedia di babak play-off. Pada turnamen Piala Dunia, Portugal akan tergabung di Grup D bersama Jerman, Ghana dan Amerika Serikat.
“Target saya saya adalah memenangkan penghargaan pribadi dan menambah koleksi gelar. Saya ingin menciptakan sejarah sepakbola. Ini adalah hidup saya, profesi dan hasrat. Saya ingin bermain dalam waktu yang lama. Saya masih muda,” lanjutnya.
Keberhasilan mantan pemain Manchester United itu mendapatkan Ballon d’Or mendapatkan pujian dari Presiden Portugal, Anibal Cavaco Silva. “Pada saat Portugal membutuhkannya, keberhasilan Ronaldo merupakan kesenangan semua rakyat Portugal,” komentar Cavaco Silva.
Liverpool Datangkan Valon Berisha Dari Klub Austria
LIGA INGGRIS - Liverpool terus bergerilya di bursa transfer Januari untuk mendapatkan amunisi baru. Yang teranyar, The Reds tengah bernegosiasi dengan klub Austria untuk mendapatkan salah satu bintangnya.
Adalah Valon Berisha, gelandang muda asal Norwegia yang kini tengah jadi incaran The Kop. Pelatih Brendan Rodgers dikabarkan kepincut pada aksi-aksi pemain 20 tahun tersebut, demikian sebagaimana dikutip Tribalfootball.
Kubu Liverpool bahkan telah memantau permainan Berisha sejak beberapa waktu lalu, termasuk ketika Berisha tampil menawan kala Salzburg mempermalukan Peraih treble winners, Bayern Munich 3-0 dalam sebuah laga uji coba, akhir pekan kemarin.
Liverpool punya peluang cukup bagus untuk mendapatkan Berisha. Pasalnya, Gerard Houllier –bekas pelatih Liverpool- kini bertindak sebagai Direktur Olahraga di Salzburg. Houllier setidaknya bisa membantu meyakinkan pihak Salzburg untuk melepas Berisha dengan harga yang terjangkau.
Berisha menjadi pemain kedua yang santer dikabarkan bakal merapat ke Anfield. Sebelumnya, kubu Merdryeside ramai diisukan tengah berupaya merekrut winger muda FC Basel asal Mesir, Mohamed Salah.
Berisha merupakan gelandang potensial yang dimiliki Norwegia. Di usia yang baru menginjak 20 tahun, pemuda yang lahir di Malmo, Swedia ini sudah jadi pilar Timnas senior Norwegia. Di klubnya saat ini, Salzburg, Berisha punya kontribusi besar membantu Salzburg bercokol di peringkat dua klasemen sementara, dan telah mengemas 9 gol dari 48 laga yang dimainkannya sejak bergabung dengan Salzburg pada 2012.
Pembangunan Stadion Arena da Baixada Untuk PD 2014 Belum Selesai
PIALA DUNIA - Perkembangan pembangunan stadion Arena da Baixada di Kota Curitiba Negara Bagian Prana, membuat Sekretaris Jenderal Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) Jerome Valcke kecut. Bukan hanya terlambat, tapi fakta di lapangan menunjukan, progres pembangunan jauh dari rencana.
Valcke sejak awal pekan ini keliling Brasil untuk meninjau kesiapan kota-kota yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014, termasuk melihat pembangunan stadion. Kunjungan tersebut merupakan agenda inspeksi pertama FIFA di tahun ini.
Seperti dilaporkan, pembangunan stadion-stadion untuk penyelenggaraan Piala Dunia mengalami keterlambatan, atau tidak sesuai target FIFA. Pembangunan juga diwarnai insiden crane rubuh di stadion di Kota Sao Paulo, November tahun lalu. Peristiwa yang menewaskan dua pekerja itu membuat pembangunan stadion tersendat.
“Jujur saja, kami tidak suka dengan kondisi stadion saat ini. Ini bukan hanya terlambat, ini tertinggal di belakang skedul,” kata Valcke, seperti dikutip BBC.
Stadion Curitiba sebenarnya bukan milik publik. Stadion tersebut milik klub Atletico Paranaense. Namun, untuk persiapan Piala Dunia 2014, FIFA dan pemerintah Parana berjanji menginjeksikan dana sebesar USD17 juta untuk mempercepat pembangunan.
Problem keterlambatan pembangunan di Curitiba, bisa membuat ambisi kota tersebut untuk menjadi penyelenggara Piala Dunia 2014 terancam bubar. FIFA hingga saat ini belum mengetuk palu untuk memastikan apakah Curitiba bakal menjadi salah satu tuan rumah.
Rencananya, empat pertandingan akan digelar di stadion berkapasitas 42 ribu tempat duduk itu yaitu, Spanyol-Australia, Honduras-Ekuador, Iran-Nigeria dan Aljazair-Rusia.
Menyoal Skuad Manchester United Ditangan David Moyes
LIGA INGGRIS -- Jika para suporter Manchester United sebelumnya masih ragu apakah tim mereka benar-benar buruk musim ini, maka hasil pertandingan melawan Chelsea hari Ahad kemarin, ketika mereka kalah 1-3 adalah sebuah penahbisan status Manchester United sebagai tim yang tak membuat gentar tim manapun. Bahkan skor tersebut terlihat terlalu ramah bagi United yang tak bertaring selama pertandingan.
David Moyes mendapatkan cacian dan makian dari seluruh sisi. Bahkan tak sedikit "penggemar" Manchester United yang menghujat dirinya karena dianggap gagal membawa tim ini bermain dengan apik dan terjerembab jatuh di papan tengah. Memang beberapa kali Moyes melakukan kesalahan dengan memilih strategi yang terlalu berhati-hati. Namun yang jarang diperhatikan adalah hasil ditentukan oleh bagaimana para pemain menerjemahkan taktik di lapangan.
Ya, Sir Alex Ferguson bisa memenangi liga dengan santai musim lalu dengan skuat yang sama, sesuatu yang terbantu karena semua klub pesaing United bermain di bawah standar. Tapi saat klub-klub lain menginjak pedal gas dalam-dalam dan masuk ke gigi lima, bagaimana sebenarnya kualitas para pemain United?
Mari kita tengok satu per satu.
PENJAGA GAWANG
David De Gea
Kiper muda asal Spanyol ini jelas punya potensi menjadi yang terbaik di dunia suatu saat nanti. Tapi sekarang ia masih dalam proses menuju ke sana. Seorang shot-stopper yang brilian dan distributor bola yang akurat, ia masih harus tampil lebih konsisten untuk bisa menyamai level Peter Schmeichel dan Edwin Van der Sar. Walau begitu, hanya sedikit dari 24 gol yang sudah diderita United musim berasal dari kesalahannya.
Anders Lindegaard
Kiper semenjana yang tak pernah terlihat memiliki kepercayaan diri untuk mengoordinasi lini pertahanan. Lindegaard tak ubahnya seperti Raimond van der Gouw di era 90-an, yang tak mungkin menjadi pilihan pertama jika kiper utama tak bermasalah. Lindegaard mungkin bisa jadi kiper utama di klub lain, tapi tak ada harapan di United.
Ben Amos
Amos selalu dinilai mempunyai potensi, tapi di dalam usia yang muda dan harus bersaing dengan De Gea, entah jika ia akan memenuhi potensinya saat berbaju United. Hanya waktu yang akan menjawab apakah United mengambil keputusan yang tepat saat melepas Ron Robert Zieler, yang sekarang sudah punya 2 capstimnas Jerman bersama Hannover, dan menyimpan Amos.
Penilaian: De Gea adalah salah satu kiper terbaik di Premier League, dan dalam diri Lindegaard dan Amos, United memiliki pelapis yang cukup. Sektor ini tidak akan memusingkan United.
PERTAHANAN
Nemanja Vidic
Vidic adalah salah satu bek tengah terbaik di Premier League dalam 5 tahun terakhir. Pertanyaannya adalah apakah ia masih yang terbaik musim ini? Mulai sering dirundung cedera sejak 2 musim lalu, ia hanya bermain 9 kali dari 21 partai yang sudah dilakoni United musim ini. Ia jelas bukan pemain yang sama seperti di masa jayanya.
Rafael da Silva
Pemain paling berkembang di Premier League musim lalu dan pilihan utama di sektor bek kanan United dalam kondisi fit. Agresivitas Rafael dalam melakukanoverlap dan membantu serangan mengingatkan pada Gary Neville, namun atribut defensifnya sering kali luput dari perhatian. Menurut statistik Opta, Rafael melakukan rata-rata 2,4 intersep per pertandingan, terbanyak kedua setelah Phil Jones.
Patrice Evra
Evra kerap kali menjadi achilles heel di sektor pertahanan United akibat lengah menjaga zona. Tak heran nama Leighton Baines selalu disenandungkan setiap bursa transfer tiba. Mungkin usia sudah mengambil saripati terbaik dari Evra dan ia tak lagi pemain yang serupa seperti beberapa musim lalu. Belum diberikannya kontrak baru kepada Evra menyatakan bahwa musim ini bisa menjadi musim terakhirnya di Old Trafford.
Rio Ferdinand
Dengan berat hati kita harus menyatakan bahwa Rio Ferdinand sekarang hanyalah bayang-bayang dari Rio Ferdinand yang selama hampir 1 dekade menjadi bek paling tangguh di Premier League. Atas nama memori indah selama ini, lebih baik Ferdinand lebih banyak menghabiskan waktu mengurusi clothing line dan restoran Italia miliknya di Manchester.
Jonny Evans
Evans diperlakukan tidak adil oleh banyak orang yang masih belum bisa melupakan tragedi pembantaian 6-1 oleh Manchester City di Old Trafford, di mana saat itu dirinya menjadi antagonis utama. Setelah masa-masa yang sulit, Evans telah bertransformasi menjadi pemain bertahan yang bisa diandalkan. Masih sering tampil inkonsisten, tapi duetnya bersama Phil Jones di lini belakang seharusnya lebih sering menjadi pilihan utama David Moyes.
Phil Jones
Kita semua sudah lelah mendengar bagaimana Jones kerap dibandingkan dengan Duncan Edwards saat posisi terbaik dirinya jelas sebagai bek tengah. Dengan versalitas yang ia miliki, di mana ia bisa bermain di semua posisi di belakang dan juga mampu bermain sebagai gelandang bertahan, lebih adil jika mengatakan Jones adalah versi upgrade dari John O'Shea. Jones memiliki jumlah rata-rata tekel dan intersep terbanyak di antara pemain bertahan United meski Samuel Eto'o sukses membuatnya terlihat seperti orang dungu.
Chris Smalling
Smalling baru-baru ini mencuri perhatian karena berpikir memakai kostum Jagerbomb dengan mengawinkan Jagermeister dan Red Bull adalah sesuatu hal yang cerdas. Terlepas dari itu, Smalling adalah seorang pemain yang berguna sebagai squad player dan pelapis saat pemain lain menderita cedera. Saya tak yakin apakah Smalling punya potensi menjadi bek berkelas dunia, tapi ia bukan pemain yang buruk.
Alexander Buttner
Meminjam analogi Barney Ronay dari The Guardian, Buttner adalah jenis pemain yang melakukan renang sprint 100 meter dalam sebuah pertandingan polo air. Saya tidak yakin Buttner adalah pemain berkaliber Manchester United yang ditegaskan dengan fakta bahwa dirinya adalah satu dari sedikit pemain di first-team United yang tidak memiliki caps tim nasional. Dengan potongan rambutnya, Buttner terlihat seperti Tom Cleverley yang baru keluar dari penjara.
Fabio da Silva
Fabio adalah kisah tragis di Manchester United. Ketika datang ke Manchester bersama Rafael, Fabio selalu dianggap yang lebih berbakat di antara keduanya. Tapi kombinasi antara sulitnya menggeser Patrice Evra plus penampilan yang tidak impresif membuat Fabio tak pernah berkembang. Fabio bahkan tak bisa tampil memikat di Queens Park Rangers musim lalu saat dipinjamkan.
Penilaian: United punya 2 pemain yang akan meredup dalam diri Vidic dan Ferdinand, yang sinarnya lebih cepat temaram dibanding rekannya yang berkebangsaan Serbia itu. Selalu dihubungkan dengan Baines dan Fabio Coentrao menegaskan sektor bek kiri adalah titik yang paling dibutuhkan untuk dibenahi United. Duet Jones dan Evans adalah masa depan United. Waktu Fabio nampaknya sudah habis di Old Trafford dan akan hengkang di akhir musim.
Vidic adalah salah satu bek tengah terbaik di Premier League dalam 5 tahun terakhir. Pertanyaannya adalah apakah ia masih yang terbaik musim ini? Mulai sering dirundung cedera sejak 2 musim lalu, ia hanya bermain 9 kali dari 21 partai yang sudah dilakoni United musim ini. Ia jelas bukan pemain yang sama seperti di masa jayanya.
Rafael da Silva
Pemain paling berkembang di Premier League musim lalu dan pilihan utama di sektor bek kanan United dalam kondisi fit. Agresivitas Rafael dalam melakukanoverlap dan membantu serangan mengingatkan pada Gary Neville, namun atribut defensifnya sering kali luput dari perhatian. Menurut statistik Opta, Rafael melakukan rata-rata 2,4 intersep per pertandingan, terbanyak kedua setelah Phil Jones.
Patrice Evra
Evra kerap kali menjadi achilles heel di sektor pertahanan United akibat lengah menjaga zona. Tak heran nama Leighton Baines selalu disenandungkan setiap bursa transfer tiba. Mungkin usia sudah mengambil saripati terbaik dari Evra dan ia tak lagi pemain yang serupa seperti beberapa musim lalu. Belum diberikannya kontrak baru kepada Evra menyatakan bahwa musim ini bisa menjadi musim terakhirnya di Old Trafford.
Rio Ferdinand
Jonny Evans
Evans diperlakukan tidak adil oleh banyak orang yang masih belum bisa melupakan tragedi pembantaian 6-1 oleh Manchester City di Old Trafford, di mana saat itu dirinya menjadi antagonis utama. Setelah masa-masa yang sulit, Evans telah bertransformasi menjadi pemain bertahan yang bisa diandalkan. Masih sering tampil inkonsisten, tapi duetnya bersama Phil Jones di lini belakang seharusnya lebih sering menjadi pilihan utama David Moyes.
Phil Jones
Kita semua sudah lelah mendengar bagaimana Jones kerap dibandingkan dengan Duncan Edwards saat posisi terbaik dirinya jelas sebagai bek tengah. Dengan versalitas yang ia miliki, di mana ia bisa bermain di semua posisi di belakang dan juga mampu bermain sebagai gelandang bertahan, lebih adil jika mengatakan Jones adalah versi upgrade dari John O'Shea. Jones memiliki jumlah rata-rata tekel dan intersep terbanyak di antara pemain bertahan United meski Samuel Eto'o sukses membuatnya terlihat seperti orang dungu.
Chris Smalling
Smalling baru-baru ini mencuri perhatian karena berpikir memakai kostum Jagerbomb dengan mengawinkan Jagermeister dan Red Bull adalah sesuatu hal yang cerdas. Terlepas dari itu, Smalling adalah seorang pemain yang berguna sebagai squad player dan pelapis saat pemain lain menderita cedera. Saya tak yakin apakah Smalling punya potensi menjadi bek berkelas dunia, tapi ia bukan pemain yang buruk.
Alexander Buttner
Fabio da Silva
Fabio adalah kisah tragis di Manchester United. Ketika datang ke Manchester bersama Rafael, Fabio selalu dianggap yang lebih berbakat di antara keduanya. Tapi kombinasi antara sulitnya menggeser Patrice Evra plus penampilan yang tidak impresif membuat Fabio tak pernah berkembang. Fabio bahkan tak bisa tampil memikat di Queens Park Rangers musim lalu saat dipinjamkan.
Penilaian: United punya 2 pemain yang akan meredup dalam diri Vidic dan Ferdinand, yang sinarnya lebih cepat temaram dibanding rekannya yang berkebangsaan Serbia itu. Selalu dihubungkan dengan Baines dan Fabio Coentrao menegaskan sektor bek kiri adalah titik yang paling dibutuhkan untuk dibenahi United. Duet Jones dan Evans adalah masa depan United. Waktu Fabio nampaknya sudah habis di Old Trafford dan akan hengkang di akhir musim.
LINI TENGAH
Michael Carrick
Salah satu pemain terbaik United musim lalu dan akhirnya mendapatkan apresiasi dari publik sepakbola Inggris setelah sekian lama dianggap sebagai pemain medioker. Kemampuan Carrick untuk mendistribusikan bola dan melindungi back four menjadi hal berharga yang tidak dimiliki gelandang United lainnya. Ia akan berusia 33 tahun di akhir musim nanti dan tak ada satu pun pemain United yang ada sekarang yang bisa menggantikan posisinya. Ia absen selama bulan November dan Desember, tapi tetap tercatat sebagai gelandang tengah United dengan kreasi peluang terbanyak (14).
Antonio Valencia
Seandainya Valencia sadar bahwa kaki kirinya boleh digunakan untuk menendang bola, ia akan menjadi pemain sayap spektakuler. Sayangnya Valencia memiliki tendensi kanan yang lebih ekstrim dari pasukan Falange-nya Franco. Performanya masih jauh di bawah 2 musim lalu ketika ia terpilih menjadi pemain terbaik United. Dirinya kerap diturunkan sebagai fullback kanan darurat, posisi yang sering membuatnya canggung dalam bertahan yang berakibat pada tidak awas ruang saat bertahan dari umpan silang dan set-piece.
Tom Cleverley
Kecuali memainkan skema dengan 3 gelandang tengah, seharusnya tidak ada alasan bagi David Moyes untuk terus memainkan Cleverley yang kesulitan untuk membuat pengaruh di lini tengah United. Permainannya tidak sekeren brandTC23 yang ia gunakan sebagai merk dagang. Terhitung dari awal musim lalu, Cleverley telah bermain sebanyak 46 kali bagi United dan hanya menghasilkan 3 gol dan 3 assist. Ini stasistik yang memprihatinkan dan sering kali penonton lupa bahwa Cleverley ada di lapangan. Mungkin mengharapkan Cleverley menjadi kreator serangan adalah sesuatu yang salah karena justru ia tercatat sebagai gelandang tengah United dengan jumlah tekel sukses terbanyak (29).
Nani
Saat Nani pertama kali datang ke United tahun 2007, seketika ia langsung dicap sebagai tiruan yang hampir sempurna dari Cristiano Ronaldo. Cepat, memiliki tendangan keras, dan punya segudang trik mengolah bola dalam sakunya. Tapi ia tak pernah benar-benar memenuhi potensinya tersebut. Fakta bahwa ia telah memenangi 11 gelar bersama United mengaburkan fakta bahwa kita belum melihat yang terbaik dari Nani yang selalu sulit berkembang dalam skema 4-4-2. Dalam skema ini, keengganan Nani melakukan trackback defensif sangat terasa plus sedikit ruang baginya untuk melakukan manuver cut insideyang ia gemari.
Ryan Giggs
Dalam beberapa kesempatan, seperti saat menghadapi Bayer Leverkusen di Liga Champions, Giggs memberi penampilan yang mengingatkan kenapa ia adalah legenda United. Tapi memforsir seorang veteran berusia 40 tahun harusnya menjadi tindakan kriminal. Giggs mungkin saja sudah menemukan formula anti-aging, tapi bagaimana pun sedihnya jika nanti Giggs pensiun, mungkin itu opsi yang terbaik bagi semua pihak.
Ashley Young
Semakin sedikit yang dikatakan mengenai Ashley Young, itu semakin bagus.
Shinji Kagawa
Semua orang tahu bahwa posisi terbaik pemain Jepang ini adalah bermain di belakang striker, sesuatu yang sayangnya dulu jarang diberikan oleh Sir Alex Ferguson dan sekarang, David Moyes. Daya kreasi dan kemampuannya sebagai playmaker jarang terlihat jika ia ditempatkan di sisi kiri. Kagawa sering kali terlihat tidak nyaman dengan permainan fisik di Premier League dan lebih sering diturunkan di Eropa. Tak heran, tersia-siakannya Kagawa di Manchester United membuat Jurgen Klopp di Dortmund patah hati.
Anderson
Tampaknya waktu Anderson di Old Trafford juga sudah habis dan masa pinjamannya di Fiorentina adalah langkah pertama untuk angkat kaki sepenuhnya. Ia menjalani musim debutnya di United dengan gemilang, termasuk memenangi duel melawan Cesc Fabregas. Tapi hanya penurunan yang terjadi di musim-musim sesudahnya. Tentu saja ada faktor bahwa sebagai gelandang serang natural, di United ia diubah menjadi seorang gelandang tengah yang cenderung bertahan. Hasilnya luar biasa buru. Ia diharapkan menjadi box-to-box kelas dunia, tapi tampaknya satu-satunya box yang ia gemari hanya box kue.
Marouane Fellaini
Empat kali tampil sebagai starter, 4 kali sebagai pengganti dan hanya menciptakan 1 peluang bukanlah sesuatu yang diharapkan dari pemain berbandrol 27,5 juta pounds. Tadinya kehadiran Fellaini diharapkan bisa menambah otot bagi permainan United yang bolong di tengah seperti donat, sesuatu yang belum bisa dipenuhi oleh Fellaini. Fellaini masih harus membuktikan bahwa yang luar biasa dari dirinya bukan Cuma rambut kribo dan massa lemak di tubuhnya yang diklaim hanya 1 % itu.
Michael Carrick
Antonio Valencia
Seandainya Valencia sadar bahwa kaki kirinya boleh digunakan untuk menendang bola, ia akan menjadi pemain sayap spektakuler. Sayangnya Valencia memiliki tendensi kanan yang lebih ekstrim dari pasukan Falange-nya Franco. Performanya masih jauh di bawah 2 musim lalu ketika ia terpilih menjadi pemain terbaik United. Dirinya kerap diturunkan sebagai fullback kanan darurat, posisi yang sering membuatnya canggung dalam bertahan yang berakibat pada tidak awas ruang saat bertahan dari umpan silang dan set-piece.
Tom Cleverley
Kecuali memainkan skema dengan 3 gelandang tengah, seharusnya tidak ada alasan bagi David Moyes untuk terus memainkan Cleverley yang kesulitan untuk membuat pengaruh di lini tengah United. Permainannya tidak sekeren brandTC23 yang ia gunakan sebagai merk dagang. Terhitung dari awal musim lalu, Cleverley telah bermain sebanyak 46 kali bagi United dan hanya menghasilkan 3 gol dan 3 assist. Ini stasistik yang memprihatinkan dan sering kali penonton lupa bahwa Cleverley ada di lapangan. Mungkin mengharapkan Cleverley menjadi kreator serangan adalah sesuatu yang salah karena justru ia tercatat sebagai gelandang tengah United dengan jumlah tekel sukses terbanyak (29).
Nani
Saat Nani pertama kali datang ke United tahun 2007, seketika ia langsung dicap sebagai tiruan yang hampir sempurna dari Cristiano Ronaldo. Cepat, memiliki tendangan keras, dan punya segudang trik mengolah bola dalam sakunya. Tapi ia tak pernah benar-benar memenuhi potensinya tersebut. Fakta bahwa ia telah memenangi 11 gelar bersama United mengaburkan fakta bahwa kita belum melihat yang terbaik dari Nani yang selalu sulit berkembang dalam skema 4-4-2. Dalam skema ini, keengganan Nani melakukan trackback defensif sangat terasa plus sedikit ruang baginya untuk melakukan manuver cut insideyang ia gemari.
Ryan Giggs
Ashley Young
Semakin sedikit yang dikatakan mengenai Ashley Young, itu semakin bagus.
Shinji Kagawa
Semua orang tahu bahwa posisi terbaik pemain Jepang ini adalah bermain di belakang striker, sesuatu yang sayangnya dulu jarang diberikan oleh Sir Alex Ferguson dan sekarang, David Moyes. Daya kreasi dan kemampuannya sebagai playmaker jarang terlihat jika ia ditempatkan di sisi kiri. Kagawa sering kali terlihat tidak nyaman dengan permainan fisik di Premier League dan lebih sering diturunkan di Eropa. Tak heran, tersia-siakannya Kagawa di Manchester United membuat Jurgen Klopp di Dortmund patah hati.
Anderson
Tampaknya waktu Anderson di Old Trafford juga sudah habis dan masa pinjamannya di Fiorentina adalah langkah pertama untuk angkat kaki sepenuhnya. Ia menjalani musim debutnya di United dengan gemilang, termasuk memenangi duel melawan Cesc Fabregas. Tapi hanya penurunan yang terjadi di musim-musim sesudahnya. Tentu saja ada faktor bahwa sebagai gelandang serang natural, di United ia diubah menjadi seorang gelandang tengah yang cenderung bertahan. Hasilnya luar biasa buru. Ia diharapkan menjadi box-to-box kelas dunia, tapi tampaknya satu-satunya box yang ia gemari hanya box kue.
Marouane Fellaini
Darren Fletcher
Fakta bahwa seorang pemain yang baru saja sembuh dari ulcerative colitis bisa langsung masuk ke starting line-up United menunjukkan betapa rapuhnya lini tengah United. Fletcher memberi kekuatan pertahanan di lini tengah United yang selama ini hilang. Entah apa Fletcher bisa kembali ke performa terbaiknya seperti sebelum cedera. Tapi sampai sejauh ini, duet Fletcher bersama Carrick di lini tengah seharusnya menjadi pilihan utama Moyes sebelum ada pemain baru yang datang.
Wilfried Zaha
Didaulat sebagai bakat muda paling menjanjikan dalam sepakbola Inggris, Zaha mendapati bahwa waktu bermainnya di United sejauh ini sangat terbatas. Kita tidak tahu apa yang terjadi dalam sesi latihan, tapi keengganan Moyes untuk menurunkan Zaha di lapangan membuat banyak orang curiga bahwa gosip Zaha punya hubungan istimewa dengan anak Moyes bukan isapan jempol belaka.
Adnan Januzaj
Anda akan dimaafkan jika gagal untuk menyebut nama belakang anak muda ini dengan benar dalam kesempatan pertama. Tapi anda tak akan dimaafkan jika gagal untuk mengapresiasi talenta dari Januzaj. Pemain terbaik timreserve United musim lalu ini menunjukkan kedewasaan dan visi permainan yang luar biasa untuk remaja seusianya. Rasanya Januzaj tidak akan mencapai level Cristiano Ronaldo, tapi ia jelas lebih baik dari Ronaldo saat berusia 18 tahun. Kemampuannya untuk melakukan passing dengan akurat mengagumkan.
Penilaian: Ini adalah sektor terlemah dari United yang jelas membutuhkan suntikan energi baru secepatnya. Carrick adalah satu-satunya gelandang yang tampil konsisten sementara selalu mengharapkan bocah seperti Januzaj menjadi juruselamat bukanlah tindakan yang bijak. Sisanya hanyalah kumpulan pemain yang performanya hit-and-miss. United butuh minimal 2 pemain baru di sektor ini dengan gelandang tengah menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak.
PENYERANG
Wayne Rooney
Entah apa jadinya United jika Rooney jadi hengkang ke Chelsea sebelum musim ini dimulai. Musim ini Rooney memuncaki tabel para pemain top United dengan 9 gol dan 9 assist. Kala Robin van Persie lebih banyak dilanda cedera, Rooney memikul United di pundaknya meski kadang dirinya tak mampu seorang diri mengatrol permainan United. Rooney adalah seorang all-round player yang kontribusinya merata di semua sektor termasuk dalam pertahanan. Ia dikabarkan akan absen selama 3 pekan ke depan yang jelas akan memukul United.
Robin van Persie
Van Persie hanya bermain dalam setengah dari total pertandingan yang sudah dilakoni United sejauh ini diPremier League. Ini membangkitkan lagi persepsi bahwa Van Persie memiliki kaki kaca dan rentan cedera seperti saat ia di Arsenal dulu. Tujuh gol sudah ia ciptakan di liga musim ini dan jelas United kehilangan seorang striker yang bisa menciptakan something out of nowhere. Jika dalam kondisi fit, duetnya bersama Rooney adalah salah satu yang paling mengerikan di Premier League. Tapi menilik usianya, waktu Van Persie di puncak performa mungkin tak akan lama lagi.
Danny Welbeck
Welbeck mempunyai semua atribut yang diinginkan dari seorang pemain menyerang modern. Bisa ditempatkan di semua sisi, piawai melakukan link-up play, dan rajin melakukan trackback terhadap pemain lawan. Sayangnya ada satu hal yang luput dan hal tersebut krusial untuk seorang penyerang: insting mencetak gol. Namun statistik 6 gol dalam 6 pertandingan terakhir bisa berarti masa paceklik sudah berakhir bagi Welbeck.
Kesuburan Welbeck sangat membantu United kala Rooney dan Van Persie cedera. Ia adalah topskoerr kedua United di liga dengan 8 gol dan bersinar terang kala Moyes memainkannya jauh di depan sebagai seorang ujung tombak. Sebagai perbandingan, Alvaro Negredo (Manchester City) membutuhkan 19 pertandingan untuk menciptakan jumlah gol yang sama. Olivier Giroud juga serupa dari 18 pertandingan. Welbeck mencapai jumlah gol tersebut dari 15 laga saja.
Javier Hernandez
Chicharito telah mencetak 5 gol musim ini, 4 di antaranya saat ia bermain sebagai starter, namun hanya 1 gol yang ia ciptakan di liga. Chicharito berada di urutan buncit dalam skala prioritas striker United dikarenakan kemampuannya yang tergolong paling terbatas dibanding penyerang lain. Sebagai seorang poacher,kemampuannya untuk link-up play dan trackback minim, namun punya pengaruh yang besar jika dimasukkan sebagai pemain pengganti.
Fakta bahwa seorang pemain yang baru saja sembuh dari ulcerative colitis bisa langsung masuk ke starting line-up United menunjukkan betapa rapuhnya lini tengah United. Fletcher memberi kekuatan pertahanan di lini tengah United yang selama ini hilang. Entah apa Fletcher bisa kembali ke performa terbaiknya seperti sebelum cedera. Tapi sampai sejauh ini, duet Fletcher bersama Carrick di lini tengah seharusnya menjadi pilihan utama Moyes sebelum ada pemain baru yang datang.
Wilfried Zaha
Didaulat sebagai bakat muda paling menjanjikan dalam sepakbola Inggris, Zaha mendapati bahwa waktu bermainnya di United sejauh ini sangat terbatas. Kita tidak tahu apa yang terjadi dalam sesi latihan, tapi keengganan Moyes untuk menurunkan Zaha di lapangan membuat banyak orang curiga bahwa gosip Zaha punya hubungan istimewa dengan anak Moyes bukan isapan jempol belaka.
Adnan Januzaj
Penilaian: Ini adalah sektor terlemah dari United yang jelas membutuhkan suntikan energi baru secepatnya. Carrick adalah satu-satunya gelandang yang tampil konsisten sementara selalu mengharapkan bocah seperti Januzaj menjadi juruselamat bukanlah tindakan yang bijak. Sisanya hanyalah kumpulan pemain yang performanya hit-and-miss. United butuh minimal 2 pemain baru di sektor ini dengan gelandang tengah menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak.
PENYERANG
Wayne Rooney
Entah apa jadinya United jika Rooney jadi hengkang ke Chelsea sebelum musim ini dimulai. Musim ini Rooney memuncaki tabel para pemain top United dengan 9 gol dan 9 assist. Kala Robin van Persie lebih banyak dilanda cedera, Rooney memikul United di pundaknya meski kadang dirinya tak mampu seorang diri mengatrol permainan United. Rooney adalah seorang all-round player yang kontribusinya merata di semua sektor termasuk dalam pertahanan. Ia dikabarkan akan absen selama 3 pekan ke depan yang jelas akan memukul United.
Robin van Persie
Van Persie hanya bermain dalam setengah dari total pertandingan yang sudah dilakoni United sejauh ini diPremier League. Ini membangkitkan lagi persepsi bahwa Van Persie memiliki kaki kaca dan rentan cedera seperti saat ia di Arsenal dulu. Tujuh gol sudah ia ciptakan di liga musim ini dan jelas United kehilangan seorang striker yang bisa menciptakan something out of nowhere. Jika dalam kondisi fit, duetnya bersama Rooney adalah salah satu yang paling mengerikan di Premier League. Tapi menilik usianya, waktu Van Persie di puncak performa mungkin tak akan lama lagi.
Danny Welbeck
Kesuburan Welbeck sangat membantu United kala Rooney dan Van Persie cedera. Ia adalah topskoerr kedua United di liga dengan 8 gol dan bersinar terang kala Moyes memainkannya jauh di depan sebagai seorang ujung tombak. Sebagai perbandingan, Alvaro Negredo (Manchester City) membutuhkan 19 pertandingan untuk menciptakan jumlah gol yang sama. Olivier Giroud juga serupa dari 18 pertandingan. Welbeck mencapai jumlah gol tersebut dari 15 laga saja.
Javier Hernandez
Chicharito telah mencetak 5 gol musim ini, 4 di antaranya saat ia bermain sebagai starter, namun hanya 1 gol yang ia ciptakan di liga. Chicharito berada di urutan buncit dalam skala prioritas striker United dikarenakan kemampuannya yang tergolong paling terbatas dibanding penyerang lain. Sebagai seorang poacher,kemampuannya untuk link-up play dan trackback minim, namun punya pengaruh yang besar jika dimasukkan sebagai pemain pengganti.
Penilaian: Lini depan seharusnya menjadi lini terkuat United jika kedua bomber utama mereka tidak cedera. Welbeck telah meningkatkan kontribusi golnya dan jika ia bisa konsisten, ia bisa menjadi striker dengan atribut paling lengkap yang dimiliki United.
SUMMARY
United punya beberapa pemain berkaliber top, namun secara keseluruhan harus diakui skuat United lebih inferior dibanding kandidat 4 besar lainnya. Bandingkanlah lini tengah United dengan lini tengah Manchester City dan Chelsea, maka ketimpangan akan terlihat nyata. Secara hipotetis, berapa banyak pemain United yang akan masuk ke starting line-up Man City atau Chelsea? Selain Rooney dan Van Persie, hanya De Gea yang berkualitas papan atas. Sisanya adalah pemain-pemain yang akan kesulitan bersaing mendapatkan tempat di Etihad atau Stamford Bridge.
Jangan menghakimi Moyes terlalu cepat. Skuat ini masih skuatnya Ferguson, bukan skuat Moyes. Moyes tidak punya aura kebesaran Ferguson yang bisa membuat pemain-pemain yang biasa saja untuk bermain melebihi kemampuan mereka. Ed Woodward harus berhenti mendapatkan kontrak sponsor komersial dan mulai mendatangkan pemain sungguhan. United harus tahu bahwa mereka butuh gelandang baru, bukan kontrak-kontrak keripik dan mi instan yang selama ini mereka dapatkan.
Tapi ini tentu saja tak menutupi fakta betapa mengagumkan Sir Alex Ferguson bisa memenangkan liga musim lalu dengan selisih 11 poin dengan skuatd yang sama (minus Januzaj).
====
* Penulis adalah satiris dan presenter olahraga. Bisa dihubungi melalui akuntwitter @pangeransiahaan
SUMMARY
United punya beberapa pemain berkaliber top, namun secara keseluruhan harus diakui skuat United lebih inferior dibanding kandidat 4 besar lainnya. Bandingkanlah lini tengah United dengan lini tengah Manchester City dan Chelsea, maka ketimpangan akan terlihat nyata. Secara hipotetis, berapa banyak pemain United yang akan masuk ke starting line-up Man City atau Chelsea? Selain Rooney dan Van Persie, hanya De Gea yang berkualitas papan atas. Sisanya adalah pemain-pemain yang akan kesulitan bersaing mendapatkan tempat di Etihad atau Stamford Bridge.
Jangan menghakimi Moyes terlalu cepat. Skuat ini masih skuatnya Ferguson, bukan skuat Moyes. Moyes tidak punya aura kebesaran Ferguson yang bisa membuat pemain-pemain yang biasa saja untuk bermain melebihi kemampuan mereka. Ed Woodward harus berhenti mendapatkan kontrak sponsor komersial dan mulai mendatangkan pemain sungguhan. United harus tahu bahwa mereka butuh gelandang baru, bukan kontrak-kontrak keripik dan mi instan yang selama ini mereka dapatkan.
Tapi ini tentu saja tak menutupi fakta betapa mengagumkan Sir Alex Ferguson bisa memenangkan liga musim lalu dengan selisih 11 poin dengan skuatd yang sama (minus Januzaj).
====
* Penulis adalah satiris dan presenter olahraga. Bisa dihubungi melalui akuntwitter @pangeransiahaan
Manchester City Menang Agregat 9-0 Atas West Ham United
CAPITAL ONE - Manchester City lolos ke babak final Piala Liga Inggris dengan diiringi sebuah rekor baru. The Citizens baru saja mencatat kemenangan agregat terbesar di semifinal kompetisi tersebut.
City melangkah ke final setelah menyisihkan West Ham United. Pada pertandingan leg kedua semifinal di Boleyn Ground, Rabu (22/1/2014) dinihari WIB, tim asuhan Manuel Pellegrini itu menang telak 3-0 berkat dua gol Alvaro Negredo dan satu gol Kun Aguero.
Hasil ini membuat City menyingkirkan West Ham dengan skor agregat 9-0. Pada pertemuan pertama di kandang sendiri, City membantai The Hammers 6-0.
Skor agregat 9-0 yang ditorehkan City bermakna spesial. Berdasarkan catatan Infostrada, ini merupakan kemenangan terbesar di babak semifinal Piala Liga Inggris.
Ini adalah kali keempat City lolos ke final Piala Liga Inggris. Mereka terakhir kali lolos pada tahun 1976, ketika mereka menjadi juara usai mengalahkan Newcastle United.
Di babak final musim ini, City akan menghadapi Sunderland atau Manchester United di Wembley, 2 Maret 2014. Pada pertemuan pertama, Sunderland menang 2-1 atas MU
Copa Italia : Juventus Tersingkir Usai DiKalahkan AS Roma 1-0
COPA ITALIA -- AS Roma sukses melangkah ke babak semifinal Coppa Italia. I Lupi menyingkirkan Juventus di babak perempatfinal lewat kemenangan 1-0 berkat gol tunggal Gervinho.
Dalam pertandingan di Stadion Olimpico, Rabu (22/1/2014) dinihari WIB, Roma relatif mendominasi permainan. Menurut catatan Whoscored, penguasaan bola Roma sebesar 53%.
Roma juga lebih agresif dalam menyarang. Francesco Totti dkk. melepaskan 14 tembakan dengan dua yang mengarah ke gawang. Sementara dari enam tembakan Juve, tak ada yang berstatus on target.
Setelah bermain imbang tanpa gol di babak pertama, Roma memecah kebuntuan di babak kedua. Gervinho menjadi pahlawan kemenangan tim tuan rumah lewat golnya di menit ke-79.
Dengan kemenangan ini, Roma berhak lolos ke semifinal. Di babak empat besar, tim arahan Rudi Garcia itu akan menghadapi pemenang dari laga antara Napoli dan Lazio.
Jalannya Pertandingan
Roma mencoba mengambil inisiatif menyerang lebih dulu. Di menit kedelapan, Radja Nainggolan melepaskan tembakan dari luar kotak penalti tapi bola masih melebar di sisi kanan gawang Marco Storar
Di menit ke-15, Juve mendapat tendangan bebas di depan kotak penalti Roma. Andrea Pirlo maju sebagai eksekutor namun bola masih membentur pagar betis Roma dan hanya menghasilkan sepak pojok.
Hingga 30 menit laga berjalan, Roma relatif lebih menguasai permainan. Peluang kembali didapat tim tuan rumah tapi umpan Vasilis Torosidis gagal dijangkau oleh Kevin Strootman.
Upaya Francesco Totti lewat tendangan kaki kiri dari luar kotak penalti juga belum membuahkan hasil. Bola hanya mengenai sisi luar jaring gawang Juve.
Serangan dibangun Roma dari sisi kanan. Maicon kemudian mengirim umpan ke dalam kotak penalti tapi tak ada pemain Roma yang menyambut bola. Hingga turun minum, skor 0-0 tetap bertahan.
Tiga menit laga babak kedua berjalan, Juve sempat menjebol gawang Roma lewat sundulan Federico Peluso. Tapi wasit menganulir gol Peluso karena bola umpan lebih dulu keluar lapangan.
Roma membangun serangan dari sisi kiri. Torosidis mengirim umpan dai disambut sundulan oleh Alessandro Florenzi. Namun bola masih menyamping di sisi kiri gawang Storari.
Roma masih relatif menguasai permainan. Sementara Juve yang bermain bertahan lebih banyak mengandalkan serangan balik. Sebuah upaya Arturo Vidal dari luar kotak penalti masih melebar di sisi kanan gawang Morgan De Sanctis
Roma akhirnya memecah kebuntuan di menit ke-79. Berawal dari Miralem Pjanic yang berhasil mencuri bola di lapangan tengah, gelandang internasional Bosnia itu kemudian menyodorkan bola kepada Strootman. Dari sisi kiri, Strootman mengirim umpan ke depan gawang dan disambut sontekan Gervinho.
Tertinggal satu gol, Juve menarik keluar Peluso dan memasukkan Carlos Tevez. Tim tamu mulai menaikkan tempo serangan.
Roma kembali mengancam lewat serangan balik. Tapi tembakan Gervinho masih terlalu lemah dan bola bisa diamankan oleh Storari.
Di masa injury time, Roma nyaris menambah gol. Tapi sepakan kaki kanan Pjanic dari luar kotak penalti masih menyamping tipis di sisi kanan gawang Storari.
Di sisa waktu pertandingan, tak ada gol lagi yang tercipta. Roma mempertahankan keunggulannya atas Juve dan lolos ke semifinal.
Susunan Pemain
Roma: De Sanctis; Maicon, Benatia, Castan, Torosidis; Nainggolan, De Rossi, Strootman; Florenzi (Pjanic 75), Totti (Ljajic 83), Gervinho
Juventus: Storari; Barzagli, Bonucci, Chiellini (Ogbonna 46); Isla, Vidal, Marchisio, Pirlo, Peluso (Tevez 80); Quagliarella, Giovinco (Llorente 77)
Honda Bakal Bersinar Di AC Milan ?
LIGA ITALIA -- Keisuke Honda menunjukkan potensi untuk bisa nyetel dengan tim lebih cepat. Asisten pelatih Mauro Tassotti menyebut posisi favorit pemain Jepang itu pas dengan formasi Milan saat ini.
Honda datang ke San Siro tepat saat Milan merancang perubahan besar. Bos Barbara Berlusconi mencopot allenatore Massimiliano Allegri dan menggantinya dengan Clarence Seedorf.
Honda datang tak lama sebelum Seedorf tiba. Sejauh ini ia sudah bermain tiga kali, dengan dua yang terakhir sebagai starter selama sekitar satu jam. Ia mencetak gol di laga keduanya, yakni di pertandingan Coppa Italia melawan Spezia minggu lalu.
"Kami melanjutkan formasi 4-2-3-1 dan menggunakannya hingga akhir musim. Formasi itu pengembangan dari 4-4-2. Memang akan ada sedikit kebingungan setelah pemecatan Allegri, tapi itu wajar," kata Tassotti kepada situs resmi klub.
"Honda butuh latihan dan lebih banyak pertandingan setelah menghabiskan waktu tanpa bermain," sambungnya.
"Posisi favorit Honda hanya di belakang striker. Dia tak suka bermain lebih melebar. Sejak awal pembicaraan, sudah terlihat posisi yang lebih disukainya itu.
"Saat melawan Sassuolo dia sudah menunjukkan kemampuan teknik yang tak bisa disangkal memang oke," simpul mantan bek Milan di era 90-an itu.
Iker Casillas Catat Rekor Baru
LIGA SPANYOL -- Iker Casillas baru saja mempertajam rekor pribadinya, yakni tak kebobolan selama 595 menit kala Real Madrid menang 1-0 atas Espanyol. Kiper 32 tahun itu merasa telah kembali ke level tertingginya.
Meski harus menjalani musim ini berbagi tempat Diego Lopez, Casillas tetap mampu mengukir prestasi tersendiri. Kapten Los Blancos itu mencatatkan rekor baru tak kebobolan selama 595 menit, mempertajam rekor sebelumnya yang hanya 520 menit, demikian dilansir Marca dan Football Espana.
Pada laga leg I perempatfinal Copa del Rey di El Prat, Rabu (22/1/2014) kontra Espanyol, Casillas tampil cemerlang. Salah satunya saat menepis tembakan Jose Cordoba dari jarak dekat di menit-menit akhir. Gawang Madrid pun tak tersentuh hingga laga usai.
Sementara bagi Casillas, clean sheet di laga tersebut membawanya ke rekor baru. Terakhir kali gawangnya dibobol adalah pada 27 November silam, kala Madrid menang 4-1 atas Galatasary di fase grup Liga Champions.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, sepanjang musim ini Casillas total telah bermain 16 kali (14 di antaranya bermain penuh) dan hanya kebobolan empat kali. Kiper tim nasional Spanyol itu mendapat 51 tembakan dengan 47 di antaranya berhasil diselamatkan. Rasio penyelamatannya 92%.
"Saya senang dengan penampilan saya. Saya bebas dari cedera dan kebugaran saya perlahan-lahan kembali, menemukan bentuk ideal, dan mencapai level yang lama. Saya dalam kondisi baik sekarang," kata Casillas seperti dikutip Football Espana.
"Semoga rekor ini akan jadi rekor yang lama. Clean sheet akan membawa kami ke kemenangan dengan lini serang yang kami miliki," lanjutnya.
Pertanyaan lain lantas mengarah ke Casillas, yakni terkait masa depannya di Madrid. Meski tampil bagus sejauh ini, namun kenyataannya ia tetap harus berbagi peran dengan Lopez.
"Pertanyaan terkait masa depan membuat saya bosan. Saya sangat bahagia di Madrid dan tentu saja saya bisa melihat diri saya tetap berada di sini musim depan," tandas Casillas.
Copa Del Rey : Espanyol vs Real Madrid 0-1
Copa Del Rey -- Real Madrid berhasil mengunci kemenangan di leg pertama atas Espanyol dalam babak perempatfinal Copa del Rey, Rabu 22 Januari 2014. Madrid meraih kemenangan lewat skor tipis 0-1.
Bertanding Cornella-El Prat, El Real belum melakukan tekanan yang berarti kepada Espanyol di menit-menit awal babak pertama. Sementara itu, Espanyol masih mencoba mencari celah masuk ke pertahanan Madrid.
Tim tuan rumah membuka peluang pada menit ke-18 lewat sepakan Sergio Garcia, sayang tendangannya masih melebar di sisi gawang Madrid yang dikawal oleh Iker Casillas.
Ronaldo kembali berusaha mengancam gawang Espanyol, namun sepakannya pada menit ke-21 masih terbang jauh ke atas gawang Espanyol. Kebuntuan skuad asuhan Carlo Ancelotti akhirnya terpecahkan pada menit ke-25.
Memanfaatkan umpan matang Gareth Bale, Karim Benzema sukses mengonversinya menjadi gol lewat sepakannya ke pojok atas gawang Espanyol. Kiper Francisco Casilla pun terpaksa memungut bola dari gawangnya sendiri.
Unggul 1-0, membuat Madrid mulai menguasai jalannya pertandingan dengan beberapa peluang yang masih gagal menjadi gol. Skor pun tak mengalami perubahan hingga berakhirnya babak pertama ini.
Memasuki interval kedua, Espanyol langsung tancap gas guna menyamakan kedudukan. Sang kapten, Sergio Garcio langsung mendapatkan peluang di menit-menit awal ini walau masih bisa dimentahkan pertahanan Madrid.
Para pemain Madrid mulai menguasai jalannya pertandingan di pertengahan babak kedua, Ronaldo, Arbeloa, dan Benzema bergantian mencetak peluang. Sial, peluang masih belum bisa dikonversi menjadi gil.
Menit ke-76, Ancelotti memasukan Isco untuk menggantikan Benzema untuk memainkan skema fase nine. Akan tetapi, kerja keras Espanyol guna membalas gol di babak pertama cukup membuat repot Madrid.
Casillas tampil apik di bawah gawang Madrid, terlebih kala memenangkan duel satu lawan satu dengan John Cordoba. Skor 1-0 untuk kemenangan Madrid pun bertahan hingga berakhirnya pertandingan.
Leg kedua sendiri akan berlangsung 29 Januari di Santiago Bernabeu. Madrid pun hanya butuh hasil imbang saja bila ingin melaju ke babak semifinal, karena memiliki keunggulan lewat gol tandang.
Susunan Pemain
Espanyol: Kiko Casilla; Raul Rodriguez, Sidnei, Hector Moreno, Joan Capdevila; Abraham, Victor Sanchez; Gabriel Torje (Jhon Cordoba 76'), Pizzi (Stuani 89'), Manuel Lanzarote (Alex Fernandez 46'); Sergio Garcia
Real Madrid: Iker Casillas; Alvaro Arbeloa, Pepe, Sergio Ramos, Marcelo; Asier Illarramendi, Luka Modric; Angel di Maria (Xabi Alonso 73'), Gareth Bale (Jesé RodrÃguez 90'), Cristiano Ronaldo; Karim Benzema (Isco 77')