Monday, January 6, 2014

Atletico Madrid Menang Tipis Di Kandang Malaga 0-1

Diego Pablo Simeone (Foto: Jon Nazca/REUTERS)
Diego Pablo Simeone (Foto: Jon Nazca/REUTERS)
Liga Spanyol – Unggul kualitas pemain ternyata tak membuat Atlético bisa menang mudah atau bahkan menang dengan skor besar. Nyatanya, anak-anak asuh Diego Simeone itu dipaksa peras keringat lebih dari biasanya hanya untuk pulang dengan kemenangan 1-0 atas Málaga.
 
Bertamu ke La Rosaleda, Los Colchoneros memang lebih banyak memegang bola. Simeone membaca permainan tuan rumah yang lebih bermain bertahan dan mengandalkan serangan-serangan balik cepat.
 
Kebuntuan pun baru bisa dipecahkan klub sekota Real Madrid itu saat babak kedua menyisakan 20 menit dari kaki Koke Merodio. Tapi setelah itu, Atlético terkurung lantaran Los Boquerones ngotot’ ingin menyamakan skor.
 
Sementara Atlético gagal menambah gol dan hingga peluit panjang dibunyikan pertanda laga bubar, Simeone mengaku stres hanya untuk memastikan, apakah timnya tetap bisa membawa pulang poin penuh.
 
“Kami menang berkat kesatuan tim. Kami tak bisa mengandalkan keunggulan individu karena laga ini sangat berat. Saya pun stres di tepi lapangan karena untuk sementara waktu, masih belum jelas apakah kami (tetap) akan menang,” aku Simeone, seperti disitat Football-Espana, Minggu (5/1/2014).
 
“Málaga memaksa kami mengendalikan bola dan membalas dengan serangan balik. Terapan itu berhasil buat mereka karena mereka mampu menyetop beberapa peluang kami dengan bertahan dengan kuat di belakang,” lanjutnya.
 
Jika Simeone bisa berlega hati dan melepaskan diri dari stres sepanjang laga setelah memastikan kemenangan tipis, kondisi berbeda nampak dari rona muka entrenador Málaga, Bernd Schuster. Mantan pembesut Madrid itu mengaku kecewa lantaran tak sanggup memaksakan hasil imbang.
 
“Setelah apa yang sudah kami lakukan hari ini (dini hari tadi), seharusnya kami layak mendapat hasil seri. Atléti memang lebih unggul secara kualitas, jadi kami sudah tahu harus bermain luar biasa jika ingin menang. Tapi kami sempat mengendalikan permainan untuk beberapa waktu. Saya pikir kami bisa menahan imbang, ternyata tidak,” timpal Schuster.
 
Hasil tiga poin yang dibawa pulang Atlético dari kandang mereka, sontak menghadirkan perubahan di tangga klasemen. Melihat Atlético yang sukses menggusur Barcelona dari puncak klasifika La Liga, Schuster tak segan menyebut Los Rojiblancos layak dianggap salah satu calon kuat peraih gelar liga.
 
“Mereka merupakan kandidat kuat untuk gelar (La Liga). Saya yakin semua orang sangat menantikan pertandingan mereka melawan Barcelona,” tutup pria Jerman berusia 54 tahun tersebut.

Barcelona Pesta Gol Ke Gawang Elche


LIGA SPANYOL – Alexis Sanchez nampaknya benar-benar memanfaatkan absennya Lionel Messi di laga pertama Barcelona pada tahun 2014 ini. Pemain internasional Cile itu berhasil mencetak hat-trick dalam kemenangan Blaugrana atas Elche yang berakhir 4-0 di Camp Nou, dalam lanjutan jornada ke-18 La liga.
 
Pelatih Barca, Gerardo Martino, nampaknya belum berani memasukkan nama Lionel Messi di pertandingan ini, bahkan di bangku cadangan tak terlihat batang hidung sang pemain. Tata, panggilan akrab entrenador Barca ini, memilih strategi false nine dengan memasang Cesc Fabregas sendirian di depan dan mencadangkan Neymar da Silva.
 
Sementara bagi Elche, ini merupakan lawatan pertama mereka dalam 25 tahun terakhir. Sayang, anak-anak asuhan Fran Escribá punya modal kurang impresif karena mengalami empat kekalahan dalam lima laga terakhirnya.
 
Sejak kick-off, Barca sudah langsung menguasai jalannya pertandingan dengan diiringi usaha mereka menciptakan serangan. Dan, laga baru berusia tujuh menit, Sanchez sudah mencatatkan namanya di papan skor.
 
Umpan matang dari Jordi Alba di sisi kiri, mampu diselesaikan dengan baik lewat sepakan Sanchez. Gol ini merupakan yang kedelapan bagi mantan penyerang Udinese tersebut, dan yang ke-50 bagi Blaugrana di musim ini.
 
Elche terlihat kerepotan mengantisipasi serangan Barca, karena memasuki menit ke-16, tuan rumah sudah mencetak gol kedua. Kali ini Pedro Rodriguez menjadi aktornya, ketika menerima umpan dari Fabregas. 2-0 untuk Barca.
 
Di penghujung babak pertama, Sanchez nyaris saja menambah koleksi golnya, andai sepakan kerasnya tak menyamping dari gawang Antonio Rodriguez Martinez atau biasa disapa Tono. Skor 2-0 untuk keunggulan Barca pun menutup interval pertama ini.
 
Masuk ke babak dua, Barca langsung menerima hadiah penalti, setelah Fabregas diganjar di kotak terlarang oleh Sapunaru. Sayangnya, Xavi Hernandez sang algojo, gagal menyelesaikan tugasnya dengan baik. Barca pun gagal menambah keunggulan.
 
Namun Sanchez coba membayar kesalahan rekan setimnya itu, dengan mencetak gol kedua pada laga ini. Berawal dari serangan balik yang dimotori oleh Xavi, gelandang timnas Spanyol itu memberikan terobosan ke Pedro, yang dilanjutkannya ke Sanchez.
 
Dalam posisi berdiri bebas, pemain berusia 25 tahun tak kesulitan menjebol gawang Tono. Barca pun unggul 3-0 saat memasuki menit ke-63.
 
Sanchez benar-benar memanfaatkan absennya Messi di laga ini. Tak puas dengan dua gol, pemain bernama lengkap Alexis Alejandro Sanchez ini mencetak gol ketiganya alias hattrick pada menit ke-69. Kali ini gol diciptakannya dengan sangat indah, melalui skenario tendangan bebas, yang lagi-lagi tak bisa digagalkan oleh kiper Elche, Tono.
 
Tata nampaknya telah puas dengan keunggulan 4-0, dan membuat beberapa eksperimen dengan mengubah para pemain penting di laga ini. Selain Xavi yang diganti, Pedro dan Sanchez pun diganti oleh Tello dan Neymar.
 
Sayang masuknya Neymar, tak menambah keunggulan Barca. Elche pun bermain lebih hati-hati dalam menjaga pemain internasional Brasil tersebut. Dan, skor 4-0 tampaknya menjadi hasil akhir pada laga dipadati oleh 64 ribu penonton.
 
Raihan tiga poin yang diraih Barca ini praktis membawa mereka kembali memuncaki klasemen dengan 49 poin menggeser Atletico Madrid. Meski memiliki nilai sama dengan pasukan Diego Simeone itu, namun Barca berhak di puncak, karena unggul selisih gol.
 
Susunan Pemain:
Barcelona: 1. Víctor Valdes, 3. Pique, 18. Jordi Alba, 15. Bartra, 2. Martín Montoya, 4. Fabregas, 8. Iniesta, 6. Xavi (Sergi Roberto 65’), 17. A. Song, 9. A. Sánchez (Tello 74’), 7. Pedro (Neymar 81’)
 
Elche: 13. Tono, 19. C. Sapunaru (Mantecon 80’), 4. Lomban, 21. Edu Albácar, 3. Botía, 24. C. Sánchez (Marquez 66’), 7. Aaron Níguez, 6. Rubén Pérez, 16. Fidel (Manu 61’), 9. R. Boakye, 15. Carles Gil

Inilah Undian Piala FA 2014

FA Cup. (Foto: Ist)
FA Cup. (Foto: Ist)
PIALA FA – Banyak tim yang belum menyelesaikan pertandingan di babak ketiga karena harus menjalani partai ulangan. Kendati demikian, hasil undian untuk babak keempat sudah dikeluarkan oleh Federasi Sepakbola Inggris (FA).
 
Diberitakan Sky Sports, Senin 6 Januari 2014, beberapa tim unggulan Premier League sudah mendapatkan lawan yang pasti pada babak keempat nanti. Seperti Arsenal setelah menyingkirkan rival Tottenham Hotspur, The Gunners akan berhadapan dengan lawan lebih ringan Coventry.
 
Chelsea, yang menyingkirkan Derby County, akan berhadapan dengan tim dari Premier League lainnya, Stoke City. Begitu juga dengan Hull City, yang akan berhadapan dengan Southend. Sedangkan Southampton ditunggu lawan mudah Yeovil.
 
Sementara itu tim papan atas Premier League lainnya yang lolos ke babak keempat adalah Liverpool. Skuad besutan Brendan Rodgers itu akan bertemu pemenang antara Bournemouth/Burton.
 
Hasil undian FA Cup Babak Keempat:
Sunderland v Kidderminster/Peterborough
Bolton v Cardiff
Southampton v Yeovil
Huddersfield v Charlton/Oxford
Port Vale/Plymouth v Brighton
Nottingham Forest v Ipswich/Preston
Southend v Hull
Rochdale v Macclesfield/Sheffield Wednesday
Arsenal v Coventry
Stevenage v Everton
Wigan/MK Dons v Crystal Palace
Chelsea v Stoke
Blackburn/Man City v Bristol City/Watford
Bournemouth/Burton v Liverpool
Birmingham/Bristol Rovers/Crawley v Swansea
Sheff Utd v Norwich/Fulham

MANCHESTER UNITED ANGKAT KOPER DI PIALA FA

Pemain Swansea merayakan gol. (Foto: Reuters)

PIALA FA – Perjuangan Manchester United untuk menghapus dahaga gelar juara di FA Cup kembali pupus. Wilfried Bony membuat sebuah gol penentu yang mendepak Setan Merah dari turnamen tertua di dunia ini.
 
Bertanding di kandang sendiri, pelatih David Moyes melakukan sejumlah pergantian. Pemain yang biasa menghuni ‘bench’ seperti kiper Anders Lindegaard, Rio Ferdinand dan Alex Buttner dipercaya untuk memperkuat lini pertahanan tim tuan rumah. Sedangkan Wayne Rooney dan Robin van Persie tidak bermain karena cedera.
 
United mencoba menekan pertahanan lawan. Pertandingan memasuki menit ke-13, Setan Merah mendapatkan sebuah peluang emas pertama. Danny Welbeck yang bekerjasama dengan Shinji Kagawa, bola kemudian diumpan ke Javier Hernandez. Sayang, penyerang asal Meksiko itu tidak mampu memanfaatkan peluang dengan baik.
 
Satu menit kemudian pendukung tuan rumah yang memenuhi Stadion Old Trafford sempat terkejut. Lewat sebuah skema serangan balik Routledge yang tinggal berhadapan dengan Lindegaard, langsung mencungkil bola dan masuk ke dalam gawang. 1-0 untuk tim tamu.
 
Tertinggal United berusaha untuk bangkit. Beruntung, juara bertahan Premier League tidak membutuhkan waktu lama menyamakan kedudukan. Menit 17, diawali umpan silang Buttner, Chicharito, sapaan Hernandez, menyontek bola ke gawang Tremmel. Skor berubah menjadi 1-1.
 
Sejak gol itu, Setan Merah menciptakan begitu banyak peluang untuk membuat gol di sisa 45 menit pertama. Namun, skor 1-1 bertahan hingga pertandingan babak pertama berakhir.
 
Memasuki babak kedua pertandingan berlangsung seimbang. Kedua tim sama-sama berusaha untuk menciptakan gol. Moyes mencoba menambah daya dobrak dengan memasukan Adnan Januzaj menggantikan Antonio Valencia. Namun, serangan United yang kurang kreatif sangat mudah dibaca pertahanan Swansea.
 
Malapetaka untuk United. Tuan rumah harus bermain dengan 10 orang pada menit 80. Fabio da Silva yang baru empat menit bermain menggantikan Rio Ferdinand karena cedera, langsung mendapatkan kartu merah dari wasit. Saudara kembar Rafael da Silva melakukan pelanggaran keras terhadap Canas.
 
Pelatih Michael Laudrup mencoba menekan pertahanan United di sisa pertandingan memasukan penyerang Alvaro Vazquez. Usaha itu membuahkan hasil ketika Wilfried Bony menyundul bola yang tidak mampu dihentikan Lindegaard. Skor 2-1 bertahan hingga pertandingan berakhir dan memaksa Setan Merah mengubur impian gelar di FA Cup musim ini.
 
Susunan Pemain
Manchester United: 13. A. Lindegaard; 12. C. Smalling, 5. R. Ferdinand (Fabio 76), 6. J. Evans, 28. A. Büttner; 25. A. Valencia (Januzaj 63), 24. D. Fletcher, 23. T. Cleverley, 26. S. Kagawa, 19. D. Welbeck, 14. J. Hernández.
 
Swansea City: 25. G. Tremmel; 19. D. Tiendalli, 3. N. Taylor, 4. Chico, 2. Jordi Amat;
20. J. de Guzmán (Vazquez 85), 15. W. Routledge, 7. L. Britton, 8. J. Shelvey (Canas 64), 24. Pozuelo; 10. W. Bony.

JUVENTUS HAJAR AS ROMA 3 GOL TANPA BALAS

Juventus berhasil mematahkan rekor tak terkalahkan AS Roma / Reuters
LIGA ITALIA – Juventus akhirnya mampu menghentikan rekor tak terlakalahkan AS Roma di Serie A digiornata 18, Senin 6 Desember dini hari. Tak tanggung-tanggung, tiga gol berhasil disarangkan pasukan Turin ke gawang Morgan De Sanctis.

Dengan tambahan tiga poin ini, Bianconeri semakin kokoh dipuncak klasemen dengan perolehan poin 49. Berselisih delapan poin dengan AS Roma di tempat kedua.

Jalannya Pertandingan:

Baru juga dimulai pertandingan, namun laga sudah menunjukkan tensi tinggi. Dua pelanggaran terjadi di menit pertama dan kedua untuk masing-masing tim.

Hanya butuh seperempat jam, tepatnya 16 menit bagi sang tuan rumah untuk membuat Juventus Arena bergemuruh. Berawal dari umpan lemparan kedalam Lichsteiner kepada Tevez, pemain Argentina itu memberikan umpan matang kepada Vidal. Dan tentu mudah bagi Vidal menyelesaikan umpan itu menjadi gol.

Merasa tak terima atas kebobolan, Roma pun mencoba memberikan perlawanan. Lima menit berselang, Pjanic mencoba menjebok gawang Buffon, namun tembakannya dari luar kotak penalti yang dia lepaskan masih bisa mudah diamankan oleh sang penjaga gawang.

Buffon harus bekerja keras di menit 22 dan 23 untuk menahan gempuran serangan Serigala Ibukota. Menit 22, Maicon menjadi motor serangan. kali ini kerjasama satu dua dari sisi kiri membawa Maicon sampai ke kotak pinalti. Tetapi saat melepaskan tembakan, bola masih bisa ditahan Buffon.

Sedangkan menit berikutnya, giliran Dodo yang mengancam gawang Juve. Melihat kerumunan bekBianconeri, dia melakukan shooting langsung. Beruntung Juventus memiliki kiper tangguh.

Menit 38, Juventus lah yang mencoba meggandakan keunggulan. Menguasai bola di sisi kanan, Tevez mencoba mengirimkan umpan tarik, Bonucci telah siap menyambar bola dari Tevez. Yang sontekannya masih belum berbuah hasil karena ia terlambat sepersekian detik untuk menjangkau bola. Bola hanya melintasi gawang De Sanctis. Skor 1-0 menjadi klimaks di paruh pertama

Babak kedua, Juventus sama sekali tak mengendurkan serangan. Baru tiga menit berlangsungnya paruh kedua, tuan rumah sukses meggandakan keunggulan lewat gol yang dicetak Bonucci memanfatkan umpan tandangan bebas yang dieksekusi Pirlo.

Bila di babak pertama Roma menguasai jalannya laga dengan penguasaan bola, di babak kedua ini terbalik menjadi milik Juve. Hingga menit 60 berlangsungnya pertandingan, kedua tim masih menunjukkan intesitas serangan yang tinggi, namun belum ada gol lagi yang tercipta.

Malapetaka bagi Roma, mereka harus kehilangan dua orang pemainnya, Daniele De Rossi dan Leandro Castan masing-masing di menit 75 dan 76 akibat pelanggan keras yang mereka lakukan.

Dan, pelanggaran dari Castan, berbuah manis untuk Juve karena berujung dengan hadiah penalti. Vucinic yang ditunjuk menjadai algojo mampu menjalankan tugas dengan baik.

Juventus bermain aman. Dengan keunggulan skor 3-0 dan unggul jumlah pemain, memaksa Roma tidak punya pilihan lain selain mengamankan wilayahnya sendiri dan bertahan full. Hingga wasit meniupkan peluit panjang, kemenangan ada di  pihak Juve dengan skor 3-0.

Susunan Pemain:

JUVENTUS: 1. G. Buffon, 15. A. Barzagli, 26. S. Lichsteiner, 19. L. Bonucci, 3. G. Chellini, 21. A. Pirlo, 23. A. Vidal (8. C. Marchisio), 22. K. Asamoah, 6. P. Pogba, 10. C. Tevez (9. M. Vucinic), 14. F. Llorete (27. F. Quagliarella).

AS ROMA: 26. M. De Sanctis, 13. D. Maicon, 17. M. Benatia, 5. Lenadro Castan, 3. Dodo (35. V. Torosidis), 16. D. De Rossi, 15. M. Pjanic (22. M. Destro), 6. K. Strootman, 10. F. Totti (24. A. Florenzi), 27. Gervinho, 8. A. Ljajic.