Sunday, December 8, 2013
Timnas U-23 Akan Hadapi Laga Krusial Saar Lawan Kamboja
Timnas U-23.(foto:Dok Sindo)
Timnas U-23 - Tim Nasional Indonesia U-23 menuju SEA Games Myanmar, dengan misi berat, merebut medali emas. Apalagi sejumlah kekurangan masih mewarnai persiapan tim. Namun begitu, optimisme terus didengungkan.
Berada di Grup B, bersama tuan rumah Myanmar, Kamboja, Timor Leste dan Thailand, Indonesia wajib mengeluarkan kemampuan terbaiknya plus daya juang ekstra untuk melewati fase grup. Diprediksi tiga laga penyisihan, Indonesia bakal berlangsung sengit.
“Kita ada di grup berat. Myanmar, sebagai tuan rumah pasti minta “jatah” ke semifinal.Thailand sudah lama mereka tidak juara.Sekarang pasti bakal main habis-habisan apalagi ada empat pemain mereka yang juga main di timnas senior. Lawan Kamboja, bakal alot. Mereka enggak gampang menyerah,” ujar pengamat sepakbola yang juga Ketua Asosiasi Sekolah Sepakbola Indonesia, Taufik Jursal Effendi, saat berbincang dengan okezone.
Meski Timnas U-23 membawa modal bagus dengan menjuarai mini turnamen MNC Cup akhir November lalu, pasukan Rahmad Darmawan wajib membuang jauh perasaan puas terhadap performa tim.
Pasalnya, level ketiga tim ini dan Timor Leste berbeda dengan lawan Timnas U-23 di MNC Cup akhir November lalu. Ajang pemanasan sebelum Andik Vermansyah Cs terbang ke Myanmar, itu diikuti tim yang notabene kualitasnya di bawah tim yang berlaga di SEA Games 2013.
“Penyelesaian akhir masih perlu diperbaiki.Yang lainnya, masalah transisi,” komentar mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Wolfgang Pikal.”Tapi tetap harus percaya diri. Tidak boleh takut.”
Mantan pelatih Timnas U-16, yang kini menangani Persisam Samarinda, Mundari Karya optimistis Indonesia menganggap komposisi tim saat ini sudah tepat karena diisi pemain-pemain terbaik U-23 yang dimiliki Indonesia. Selain itu, mereka juga bermain reguler di klub, sehingga pengalaman mereka penting untuk menghadapi laga kompetitif seperti SEA Games.
Keyakinan Mundari Karya senada dengan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin. Mantan pemain PSMS Medan era 1970-an itu juga meyakini Garuda Muda bisa membawa pulang medali emas.
"Pertandingan pertama melawan Kamboja itu krusial dan akan menentukan. Kita doakan saja.Saya sampaikan kepada para pemain, Indonesia sudah 22 tahun belum mendapatkan lagi medali emas SEA Games dari sepakbola, maka ini saatnya untuk mempersembahkan yang terbaik bagi bangsa ini. Kita harus optimistis,” tambahnya.
Indonesia baru memulai babak penyisihan pada 9 Desember, menghadapi Kamboja, kemudian 12 Desember menghadapi Thailand, dan dua hari selanjutnya melawan Timor Leste, dan laga pamungkas pada 16 Desember meladeni tuan rumah Myanmar.
Italia Sebut Costa Rika Lawan Terberat PD 2014 Brasil
Timnas Italia – Pelatih Timnas Italia, Cesare Prandelli, memberikan komentarnya terkait hasil undian grup Piala Dunia 2014. Sang Allenatore cukup santai akan nasib Gli Azzurri yang tergabung dalam grup D.
Dalam undian yang berlangsung di Costa de Sauipe, Jumat (6/12/2013), Grup D memang bisa dibilang grup yang cukup berat. Dalam tersebut, Italia tergabung bersama Inggris, Uruguay dan Kosta Rika.
Prandelli mengaku cukup tenang akan hasil undian tersebut. Pasalnya, ia merasa bahwa Italia akan selalu berakhir dengan cukup manis bila tergabung dalam grup yang dinilai cukup berat.
"Kami tidak perlu marah karena hasil undian itu, kami berada di Piala Dunia dan kami harus bergembira," ujar Prandelli sebagaimana dilansir oleh Football-Italia.
"Biasanya, ketika Italia berada di grup berat, ini selalu berakhir dengan baik. Tahun lalu, kami mengalaminya di Piala Konfederasi, jadi kami sudah tahu semua masalahnya: panas, jarak jauh, dan lainnya,” sambungnya.
Bicara soal lawan terberatnya, mantan pelatih Fiorentina ini secara mengejutkan menjawab Kosta Rika ketimbang Inggris atau Uruguay. "Lawan paling berat? Kosta Rika, karena kami tidak mengenal mereka,” tukasnya.
Timnas Inggris Berada di Grup Berat
PIALA DUNIA – Pelatih Timnas Inggris, Roy Hodgson, mengakui bahwa timnya berada dalam grup yang cukup berat. Meski begitu, dirinya yakin bahwa tim Tiga Singa mampu lolos dari grup tersebut.
Dalam undian yang berlangsung di Costa de Sauipe, Jumat (6/12/2013), Inggris tergabung dalam Grup D bersama Italia, Uruguay, dan Kosta Rika. Tak sedikit yang menilai bahwa Inggris akan tersingkir dalam grup tersebut.
Pasalnya, Wayne Rooney dkk harus berjuang keras menghadapi tim sekelas Uruguay dan Italia. Hodgson sendiri mengakui bahwa grup yang didapatkan timnya cukup berat pada Piala Dunia 2014 yang akan berlangsung di Brasil tersebut.
"Ini grup yang berat, tidak diragukan lagi. Saya pikir banyak orang yang mengatakan tim mereka ada di grup berat tetapi tidak diragukan lagi dengan adanya Uruguay dan Italia, kami hampir memiliki dua tim pot pertama dalam grup ini, karena Italia tidak beruntung tidak masuk dalam delapan tim pertama," ujar Hodgson kepada BBC.
Bicara soal perjumpaan timnya dengan Italia, Hodgson menilai tak terlalu buruk meski Inggris pernah mengalami kekalahan di Euro. Ia malah menilai bahwa semua tim akan menjalani kesulitan yang cukup sama dalam hal cuaca.
"Dan tentu saja kami tahu bagaimana bagus mereka (Italia) karena kami kalah dari mereka di babak penalti pada perempat final Euro. Tetapi hal positifnya adalah kami saling mengenal, di mana itu tidak buruk, “ kata Hodgson yang hadir dalam acara pengundian.
“Hal lain saya pikir yang menguntungkan kami adalah pertandingan yang digelar di utara, di mana kondisinya akan sulit dalam hal cuaca, karena akan merugikan tim Eropa, jadi kami berada di dalam kapal yang sama,” sambungnya
Inilah Hasil Undian Piala Dunia 2014 Brasil
JAKARTA – Undian babak penyisihan grup Piala Dunia 2014 sudah rampung digelar. Sejumlah grup menarik pun tersaji seperti di Grup D yang mempertemukan tiga tim juara dunia!
Ya, grup D bisa dibilang grup neraka di Piala Dunia tahun ini. Hal ini tidak lepas dari hadirnya Uruguay, Inggris Italia serta Kosta Rika yang terancam jadi bulan-bulanan di Grup ini. Partai menarik juga akan tersaji di Grup B, di mana juara bertahan Spanyol akan ditantang Belanda, lawan mereka di final empat tahun lalu.
Selain dua grup di atas, ada beberapa grup lain yang menyajikan pertarungan menarik. Dan berikut ini adalah gambaran singkat pertarungan tim-tim di babak penyisihan grup Piala Dunia 2014:
GRUP A: BRASIL, KROASIA, MEKSIKO, KAMERUN
Brasil yang jadi tuan rumah akan membuka laga dengan menghadapi Kroasia. Partai ini tentunya tidak mudah bagi Neymar da Silva dkk. lantaran Kroasia kerap kali menciptakan kejutan di ajang-ajang besar, seperti Piala Dunia 1998 di mana mereka mampu menembus mengakhiri turnamen di posisi tiga.
Menilik rekor, Brasil pernah bertemu dengan Kroasia pada penyisihan grup Piala Dunia 2006. Selecao yang kala itu diperkuat sejumlah pemain bintang seperti Ronaldo, Ronaldinho, Adriano dan Ricardo Kaka, hanya mampu menang tipis 1-0.
Sementara itu, dua lawan lainnya juga tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Luis Felipe Scolari. Meksiko dan Kamerun juga dikenal sebagai tim yang kerap merepotkan tim-tim besar.
Rekor pertemuan Brasil kontra Meksiko adalah 40 kali, di mana tiga diantaranya terjadi di ajang Piala Dunia. Dalam tiga pertemuan tersebut, Tim Samba selalu mampu menundukkan Sombrero. Secara total, Brasil menang 26 kali dan kalah 10 kali.
Sedangkan rekor pertemuan dengan Kamerun, Brasil sudah lima kali bersua tim yang saat ini diperkuat Samuel Eto’o. Hasilnya, Brasil sukses meraih tiga kemenangan dan hanya sekali kalah. Di Piala Dunia, Brasil dan Kamerun pernah bertemu di Piala Dunia 1994 di mana Brasil menang 3-0. Namun yang menarik, pada pertemuan terakhir di Piala Konfederasi 2003, Selecao harus takluk 0-1 dari Kamerun.
GRUP B: SPANYOL, BELANDA, CILE, AUSTRALIA
Laga menarik juga dipastikan terjadi di Grup B. Spanyol yang menyandang predikat juara bertahan akan membuka kampanyenya mempertahankan gelar dengan menghadapi Belanda.
Duel ini dipastikan menarik lantaran Belanda pastinya mengusung misi balas dendam menyusul kekalahan pahit mereka di final Piala Dunia 2010. Kala itu, Belanda dipaksa melanjutkan puasa gelarnya usai tunduk 1-0 lewat gol semata wayang Andres Iniesta yang berbau offside.
Skenario ideal di mana Spanyol dan Belanda lolos ke babak selanjutnya juga terancam gagal terwujud, lantaran dua tim lainnya tidak bisa dianggap remeh. Cile dengan bintangnya Arturo Vidal dan Australia dengan Tim Cahill-nya siap memberikan kejutan.
GRUP C: KOLOMBIA, YUNANI, PANTAI GADING, JEPANG
Grup ini bisa dikatakan berisikan tim-tim yang berpotensi jadi kuda hitam di Piala Dunia kali ini. Kolombia membuat kejutan dengan penampilan ciamik di babak kualifikasi zona CONMEBOL, di mana Radamel Falcao dkk. lolos otomatis ke Piala dengan menduduki peringkat dua di bawah Argentina.
Sementara itu, Jepang juga punya potensi lolos ke babak 16 besar, mengingat skuad Samurai Biru adalah tim pertama yang memastikan diri lolos ke Piala Dunia dari zona Asia.
Sedangkan dua tim lain, Pantai Gading yang Yunani juga punya peluang sama untuk lolos. Pantai Gading diperkuat sejumlah pemain hebat macam Didier Drogba dan Yaya Toure, sedangkan Yunani adalah tim yang pernah membuat kejutan besar dengan jadi juara di Euro 2004.
GRUP D: URUGUAY, KOSTA RIKA, INGGRIS, ITALIA
Inilah yang disebut-sebut banyak kalangan sebagai ‘grup neraka’. Betapa tidak, tiga tim dengan label juara dunia bakal saling sikut untuk mendapatkan tiket ke babak 16 besar.
Uruguay, juara dua kali (1930 & 1950) akan bersaing dengan dua tim kuat Eropa, Inggris (juara 1966) dan Italia (juara 1934, 1938, 1982, 2006). Ketiga tim inilah yang disinyalir bakal saling bunuh untuk mengamankan tiket lolos. Sementara Kosta Rika sepertinya harus realistis dan berpotensi jadi lumbung gol ketiga tim di atas.
Uruguay yang menempati pot 1 akan membuka perjuangan dengan menghadapi Kosta Rika. Tiga poin diyakini bakal diraih Luis Suarez dkk. Sementara itu, Italia dan Inggris harus bisa langsung tampil 'panas' jika tidak ingin tergelincir.
Laga Italia kontra Inggris sepertinya bakal benar-benar beraroma neraka. Pasalnya, kedua tim dijadwalkan bertarung di Kota Manaus, salah satu kota yang bersuhu paling menyengat di Brasil. Di musim panas, suhu udara di Manaus kabarnya bisa mencapai 40 derajat celsius.
GRUP E: SWISS, EKUADOR, PRANCIS, HONDURAS
Publik Prancis pastinya bersorak bahagia, lantaran tim kesayangannya terhindar dari grup maut. Prancis pantas bersyukur dengan perubahan format yang diputuskan FIFA di mana mereka tidak harus berpindah ke pot 2 seperti yang dialami Italia.
Seperti diketahui, Prancis merupakan tim di Pot 4 yang memiliki ranking terendah, dan merujuk aturan lama, skuad Didier Deschamps seharusnya otomatis masuk ke pot 2 yang berisikan tim-tim dari Amerika Selatan.
Namun, FIFA mengeluarkan peraturan baru di mana tim di pot 4 dan masuk ke pot 2 tidak harus tim yang punya ranking terendah, melainkan dipilih secara acak. Akhirnya, Italia yang harus terlempar ke pot dua dan tergabung di Grup neraka bersama Inggris, Uruguay dan Kosta Rika.
Di grup E, Prancis akan menghadapi lawan-lawan yang di atas kertas bisa mereka kalahkan. Mungkin hanya Swiss yang menyimpan potensi mengganggu Prancis untuk mengamankan tiket lolos ke babak 16 besar dengan status juara grup.
GRUP F: ARGENTINA, BOSNIA-HERZEGOVINA, IRAN, NIGERIA
Argentina masuk dalam grup yang relatif tidak sulit. Lionel Messi dkk. hanya menghadapi Iran, Nigeria dan pendatang baru, Bosnia Herzegovina. Tiket 16 besar pun sepertinya tidak akan lepas dari genggaman Los Albiceleste.
Sementara satu tiket lainnya akan diperebutkan Iran, Nigeria dan Bosnia. Kunci bagi ketiga tim ini mungkin ada di laga pembuka. Bosnia bersama bombernya Edin Dzeko mendapat kehormatan melakoni laga perdana kontra Argentina, sementara Nigeria dan Iran akan bisa mengukur seberapa jauh mereka bisa melangkah dari hasil laga pembuka ini.
GRUP G: JERMAN, GHANA, AMERIKA SERIKAT, PORTUGAL
Komposisi di grup ini juga berpotensi menghadirkan kejutan. Jerman sebagai unggulan pertama dipastikan harus bekerja ekstra keras untuk bisa mengamankan tiket 16 besar.
Di grup ini, pelatih Joachim Low juga harus berhadapan dengan mantan atasannya Jurgen Klinsmann yang kini melatih Amerika Serikat. Seperti diketahui, Low merupakan asisten Klinsmann pada Piala Dunia 2006 silam. Garansi laga sengit, karena kedua pelatih sudah saling tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sebelum menghadapi Klinsmann, Jerman harus lebih dulu meladeni perlawanan Ghana. Laga ini dipastikan tidak mudah. Pada pertemuan terakir di babak penyisihan grup Piala Dunia 2010, Die Mannschaft juga hanya mampu menang tipis 1-0 lewat gol tunggal Ozil.
Sementara di partai pamungkas, Mesut Ozil harus berhadapan dengan Portugal. Partai ini dipastikan bakal lebih sulit lagi. Pasalnya, Portugal yang diperkuat Cristiano Ronaldo pastinya berambisi melakukan revans menyusul tiga kekalahan beruntun mereka di Piala Dunia 2006 (perebutan posisi tiga), Euro 2008 (perempatfinal) dan 2012 (penyisihan grup).
GRUP H: BELGIA, ALJAZAIR, RUSIA, KOREA SELATAN
Sama seperti di Grup C, komposisi di grup ini juga relatif seimbang, namun setiap timnya menyimpan potensi menjadi kuda hitam. Belgia dengan generasi emasnya, seperti Eden Hazard, Marouane Fellaini, Romelu Lukaku dan Vincent Kompany, yang tampil mengejutkan di Piala Dunia diprediksi akan mendapat perlawanan berat dari Korea Selatan dan Rusia yang diarsiteki pelatih kawakan Fabio Capello.
Profil Pelatih Marseille : JOSE ANIGO
Personal information | |||
---|---|---|---|
Date of birth | April 15, 1961 (age 52) | ||
Place of birth | Marseille, France | ||
Playing position | Defender | ||
Club information | |||
Current club | Olympique de Marseille (caretaker) | ||
Youth career | |||
1972-1973 | |||
1973-1975 | |||
1975-1979 | |||
Senior career* | |||
Years | Team | Apps† | (Gls)† |
1979-1987 | 206 | (4) | |
1987-1990 | 42 | (0) | |
1990-1993 | ? | (?) | |
1993-1994 | ? | (?) | |
1994-1996 | ? | (?) | |
Teams managed | |||
1995-1996 | |||
1996-1997 | |||
2001-2005 | |||
2013– | |||
* Senior club appearances and goals counted for the domestic league only. † Appearances (Goals). |
José Anigo (born April 15, 1961) is a French former football defender, currently caretaker managerat Olympique de Marseille until the winter break of 2013 after the departure of Élie Baup
Debut Frank De Boer Melatih Ajax Amsterdam
Liga Belanda -- 8 Desember 2010 menjadi hari paling bersejarah bagi seorang Frank de Boer. Pada hari itu, mantan bek tengah terbaik yang pernah dimiliki Belanda ini melakoni debutnya untuk melatih sebuah tim profesional. Lebih berkesan, karena ia melakukan debut di klub kesayangannya, Ajax Amsterdam.
Sebelum ditunjuk menjadi caretaker de Amsterdammers, De Boer memulai karier kepelatihannya sebagai nahkoda tim junior Ajax dan asisten pelatih Timnas Belanda. Ia kemudian dipercaya menggantikan Martin Jol yang keluar pada 5 Desember 2010, sebagai caretaker.
Bukan debut biasa, karena ia sudah harus menangani Ajax untuk berlaga di partai pamungkas Grup G Liga Champions melawan klub penuh sejarah, AC Milan.
Sebuah pertandingan yang tidak krusial memang, karena Milan sudah memastikan kelolosan mereka ke babak 16 besar di partai sebelumnya. PelatihRossoneri, Massimiliano Allegri, bahkan mengistirahatkan tujuh pemain intinya di laga ini.
Terkesan dianggap remeh, De Boer membuktikan kualitas melatihnya. Bermain di San Siro, secara mengejutkan ia memasang formasi super ofensif untuk Ajacieden, yakni 4-3-3.
Trisula Luis Suarez, Siem de Jong, dan Miralem Sulejmani jadi tumpuan di lini depan. Banar saja, rotasi pergerakan mereka membuat bek sekelas Thiago Silva terlihat konyol di sepanjang babak pertama. Kiper tuan rumah, Marco Amelia juga dibuat kalang kabut oleh mereka.
Sayang, meski terus menyerang dan mampu mendominasi laga, tak ada gol yang terjadi di 45 menit pertama.
Paruh kedua Milan mulai bangkit, namun De Boer seakan punya racikan jitu untuk meredam Diavolo.
Permaianan dengan mengandalkan bola-bola diagonal diterapkan, hal ini membuat lini sayap Ajax menjadi begitu aktif. Allegri terlihat tak siap dengan ajakan perang taktik De Boer.
Melihat para punggawa Milan yang kaget, tim tamu pun akhirnya brhasil mencuri gol lewat sepakan keras Demy de Zeeuw pada menit ke 57.
Berawal dari penetrasi Suarez, bola muntah hasil tendangan De Jong mampu disambar dengan mantap oleh pemain berkepala plontos ini. Skor 1-0 Untuk Ajax.
Milan coba memberikan respon, namun duet Belgia, Toby Alderweireld - Jan Vertonghen, tampil begitu disiplin sepanjang laga. Striker sekelas Zlatan Ibrahimovic pun dibuat frustasi olehnya.
Tak juga berkembang, Ajax kemudian menggandakan keunggulan di menit ke 66. Lewat skema yang sama, Suarez memulai serangan dengan menyisir sisi kanan pertahanan Milan.
Sodoran manis striker Uruguay ini secara tak terduga langsung disepak si penerima bola, Alderweireld, dari jarak 25 yard. Sepkatakuler! Bola masuk dengan lugas ke pojok kanan gawang Marco Amelia, skor berubah 2-0 dan mampu bertahan hingga 90 menit usai.
Ajax memastikan diri berada di posisi tiga Grup G Liga Champions dan melanjutkan petualangan mereka di Liga Europa. De Boer kemudian diangkat menjadi pelatih tetap setelah jeda musim dingin 2010/11.
Di akhir musim, racikan brilian saudara kembar Ronald de Boer itu akhirnya mampu membawa Ajax Amsterdam meraih gelar juara Eredivisie Belanda musim 2010/11.
*Rekor penampilan Eredivisie sebelum pertandingan melawan NAC Breda, Sabtu (7/12)
Sebelum ditunjuk menjadi caretaker de Amsterdammers, De Boer memulai karier kepelatihannya sebagai nahkoda tim junior Ajax dan asisten pelatih Timnas Belanda. Ia kemudian dipercaya menggantikan Martin Jol yang keluar pada 5 Desember 2010, sebagai caretaker.
Bukan debut biasa, karena ia sudah harus menangani Ajax untuk berlaga di partai pamungkas Grup G Liga Champions melawan klub penuh sejarah, AC Milan.
Matchday 6 Grup G Liga Champions 2010/11 AC Milan 0-2 Ajax |
8 Desember 2010 San Siro, ItaliaWasit: Claus Bo Larsen (Denmark) |
Gol: 1-0 Demy de Zeeuw 57' 2-0 Martin Palermo 5' |
AC Milan: Marco Amelia; Luca Antonini, Daniele Bonera, Thiago Silva, Mario Yepes; Massimo Ambrosini (Zlatan Ibrahimovic 63'), Ronaldinho Gaúcho, Mathieu Flamini (Prince Boateng 26'), Andrea Pirlo, Clarence Seedorf, Robinho (Alexander Merkel 75') Pelatih: Massimiliano Allegri Ajax Amsterdam: Maarten Stekelenburg; Toby Alderweireld, Gregory van der Wiel, Jan Vertonghen; Siem de Jong (Mounir El Hamdoui 84'), Demy de Zeeuw (Rasmus Lindgren 82'), Urby Emanuelson, Eyong Enoh, Christian Eriksen; Luis Suárez (Teemu Tainio 90'), Miralem Sulejmani Pelatih: Frank de Boer |
Sebuah pertandingan yang tidak krusial memang, karena Milan sudah memastikan kelolosan mereka ke babak 16 besar di partai sebelumnya. PelatihRossoneri, Massimiliano Allegri, bahkan mengistirahatkan tujuh pemain intinya di laga ini.
Terkesan dianggap remeh, De Boer membuktikan kualitas melatihnya. Bermain di San Siro, secara mengejutkan ia memasang formasi super ofensif untuk Ajacieden, yakni 4-3-3.
Trisula Luis Suarez, Siem de Jong, dan Miralem Sulejmani jadi tumpuan di lini depan. Banar saja, rotasi pergerakan mereka membuat bek sekelas Thiago Silva terlihat konyol di sepanjang babak pertama. Kiper tuan rumah, Marco Amelia juga dibuat kalang kabut oleh mereka.
Sayang, meski terus menyerang dan mampu mendominasi laga, tak ada gol yang terjadi di 45 menit pertama.
Paruh kedua Milan mulai bangkit, namun De Boer seakan punya racikan jitu untuk meredam Diavolo.
Permaianan dengan mengandalkan bola-bola diagonal diterapkan, hal ini membuat lini sayap Ajax menjadi begitu aktif. Allegri terlihat tak siap dengan ajakan perang taktik De Boer.
Melihat para punggawa Milan yang kaget, tim tamu pun akhirnya brhasil mencuri gol lewat sepakan keras Demy de Zeeuw pada menit ke 57.
Berawal dari penetrasi Suarez, bola muntah hasil tendangan De Jong mampu disambar dengan mantap oleh pemain berkepala plontos ini. Skor 1-0 Untuk Ajax.
Milan coba memberikan respon, namun duet Belgia, Toby Alderweireld - Jan Vertonghen, tampil begitu disiplin sepanjang laga. Striker sekelas Zlatan Ibrahimovic pun dibuat frustasi olehnya.
Tak juga berkembang, Ajax kemudian menggandakan keunggulan di menit ke 66. Lewat skema yang sama, Suarez memulai serangan dengan menyisir sisi kanan pertahanan Milan.
Sodoran manis striker Uruguay ini secara tak terduga langsung disepak si penerima bola, Alderweireld, dari jarak 25 yard. Sepkatakuler! Bola masuk dengan lugas ke pojok kanan gawang Marco Amelia, skor berubah 2-0 dan mampu bertahan hingga 90 menit usai.
Ajax memastikan diri berada di posisi tiga Grup G Liga Champions dan melanjutkan petualangan mereka di Liga Europa. De Boer kemudian diangkat menjadi pelatih tetap setelah jeda musim dingin 2010/11.
Di akhir musim, racikan brilian saudara kembar Ronald de Boer itu akhirnya mampu membawa Ajax Amsterdam meraih gelar juara Eredivisie Belanda musim 2010/11.
Inilah Hasil - Hasil Liga Belanda Pekan Ke 16
Eredivisie Belanda Hasil Pekan Ke-16 |
AJAX | 4 | 0 | NAC BREDA |
Ajax berhasil membukukan kemenangan besar 4-0 atas tim tamu NAC Breda dalam lanjutan Eredivisie Belanda di Amsterdam ArenA, Minggu (8/12) dinihari WIB.
Davy Klaassen tampil sebagai pahlawan karena memboyong tiga gol alias hat-trick, masing-masing pada menit ke-34, 45+1, dan 64. Satu gol lagi disumbangkan Bojan Krkic, yakni pada menit ke-68. Pertandingan ini ditandai dengan kartu merah Joey Suk di pengujung laga.
Dengan kemenangan ini, Ajax tetap mengamankan posisi di peringkat kedua klasemen sementara dengan raihan 31 poin dari 16 pertandingan, hanya tertinggal dua angka dari Vitesse Arnhem di puncak. Sementara itu, NAC ada di peringkat ke-11 dengan 19 angka.
|
AZ ALKMAAR | 1 | 2 | FC TWENTE |
FC Twente mencuri poin penuh di markas lawan usai menumbangkan AZ Alkmaar 2-1 di AFAS Stadion dalam sebuah pertandingan yang dimenangkan secara dramatis.
AZ sebenarnya mampu unggul cepat pada menit ketiga lewat aksi Roy Beerens. Namun, Youness Mokhtar memaksa pertandingan babak pertama berakhir imbang dengan golnya pada menit ke-39. Pemain terakhir ini menentukan kemenangan Twente dengan golnya diinjury time babak kedua.
Dengan kemenangan ini, Twente tetap berada di posisi ketiga dengan raihan 30 poin, hanya berselisih satu angka dengan Ajax di atasnya. Sementara itu, AZ harus bertahan di peringkat keenam dengan 24 poin.
|
RKC WAALWIJK | 2 | 2 | SC CAMBUUR LEEUWARDEN |
RKC Waalwijk hanya mampu bermain imbang 2-2 saat menjamu SC Cambuur Leeuwarden di Mandemakers Stadion.
Robert Braber membawa RKC unggul pada menit ke-16. Namun, tim tamu justru tampil apik di paruh kedua babak pertama. Michiel Hemmen memborong dua gol, yakni pada menit ke-34 dan 37, sehingga SC Cambuur unggul 2-1. Sayang, penalti Sander Duits pada menit ke-54 menyelamatkan RKC dari kekalahan.
Dengan hasil imbang ini, RKC belum beranjak memperbaiki posisi mereka karena masih tertahan di peringkat ke-16 dengan raihan 14 poin. Sementara itu, SC Cambuur ada di peringkat ke-14 dengan 16 angka.
|
PSV | 2 | 6 | VITESSE ARNHEM |
Vitesse Arnhem terus menunjukkan kekuatannya pada musim ini usai menggasak sekaligus mempermalukan tuan rumah PSV 6-2 di Philips Stadion.
Lucas Piazon membawa Vitesse unggul pada menit ke-38, namun bisa disamakan oleh Memphis Depay sehingga pertandingan babak pertama imbang 1-1. Di babak kedua, tim tamu bak tampil kesetanan dengan memborong lima gol lewat aksi Mike Havenaar ('66), Kelvin Leerdam ('75), Davy Pröpper ('85) Patrick van Aanholt ('87), Davy Pröpper ('90+3). Gol hiburan tuan rumah dicetak Karim Rekik pada menit ke-84.
Dengan kemenangan ini, Vitesse bisa mengamankan posisinya di puncak klasemen dengan raihan 33 poin, hanya unggul dua angka dari Ajax di bawahnya. Sementara itu, PSV ada di peringkat kesepuluh dengan 20 angka.
|