Selebrasi Didier Drogba usai membobol gawang Arsenal dan membawa Galatasaray menang 2-1 (Foto: Reuters)
BERITA BOLA - Didier Drogba menjadi satu nama yang mungkin paling
dibenci fans Arsenal ketika timnya berhadapan dengan Galatasaray pada
ajang Emirates Cup 2013. Ya, eks striker tersebut menjadi aktor
antagonis buat
The Gunners lewat drama yang ditampilkannya sepanjang laga.
Arsenal
dan Galatasaray bersua di laga terakhir turnamen segi empat bertajuk
Emirates Cup di markas Arsenal, Emirates Stadium, Minggu (5/8/2013)
malam WIB. Kedua tim dipastikan keluar sebagai juara apabila menang di
laga ini.
Arsenal yang didukung penuh suporternya pun langsung
menggebrak. Dengan materi terbaik yang diturunkan pelatih Arsene Wenger,
kubu Meriam London terus menekan pertahanan Galatasaray.
Euforia
tuan rumah pun membahana pada menit ke-38, ketika sebuah umpan silang
yang dilepaskan Theo Walcott dari sisi kanan pertahanan Galatasaray,
berhasil mengecoh Fernando Muslera.
The Gunners pun unggul 1-0 di babak pertama.
Memasuki
babak kedua, pelatih Galatasaray Fatih Terim, memberikan respons dengan
memasukkan dua pemain terbaiknya, Wesley Sneijder dan Didier Drogba.
Kubu
Cimbom -julukan Galatasaray- pun mulai bisa memberikan perlawanan, bahkan beberapa kali menekan.
Drogba
yang kenyang pengalaman melawan Arsenal saat masih membela Chelsea,
menunjukkan kelasnya sebagai pemain yang pintar sekaligus licik. Dia
sangat pandai memanfaatkan situasi untuk kemudian mengambil keuntungan,
dengan drama-drama yang diciptakannya.
Bukti sahih kecerdikan, kelicikannya bisa Anda nilai sendiri pada menit ke-77. Saat itu, Sneijder mengirim sebuah
crossing ke kotak penalti.
Nah,
di situ ada Drogba yang coba mengejar bola. Namun sebelum menyentuh
bola, striker Pantai Gading tersebut mendapatkan sebuah benturan kecil
dari pemain Arsenal, Ignasi Miquel.
Anda yang kenal permainan
Drogba mungkin bisa menebak apa aksi dia selanjutnya. Ya, bomber dengan
postur di atas rata-rata ini dengan mudah terjatuh. Terlepas adanya
kontak, namun aksi Drogba yang terjatuh hanya karena benturan kecil,
rasanya sulit diterima.
Anehnya, wasit justru terkecoh dan memberikan hadiah penalti. Aksi Drogba itu sontak memancing emosi
Gooners
-sebutan fans Arsenal- yang kemudian mulai mencemoohnya. Fans Arsenal
kini bisa merasakan apa yang dirasakan fans Barcelona pada semifinal
Liga Champions dua musim lalu. Kala itu, Drogba juga jadi tokoh
antagonis Barca dengan aksi-aksi teaterikalnya hingga akhirnya membawa
The Blues tampil sebagai juara.
Di tengah sorakan dan cemoohan dari fans Arsenal, Drogba maju sebagai eksekutor, dan berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.
Gesture perlawanan pun ditunjukkannya dengan menunjuk bagian belakang kostumnya, seraya menunjukkan namanya. Skor sama kuat 1-1.
Drogba
benar-benar jadi petaka bagi barisan pertahanan Arsenal. Di saat laga
sepertinya akan berakhir imbang, striker 35 tahun ini muncul sebagai
pembeda. Umpan silang Sneijder berhasil dikonversi menjadi gol untuk
membawa Galatasaray berbalik unggul 2-1 di menit ke-87.
Jika pada
gol pertama Drogba mendemonstrasikan kebolehannya dalam bermain drama,
kali ini dia benar-benar menunjukkan kualitasnya!! Umpan Sneijder
dikontrolnya dengan sangat baik, mengecoh Per Mertesacker, lalu
melepaskan sepakan kaki kiri keras yang tak kuasa dibendung Wojciech
Szczesny. Sebuah gol yang khas dari Drogba..!!
Gelontoran dua gol
yang dilesakkannya praktis membuat Galatasaray menang 2-1 dan keluar
sebagai juara Emirates Cup 2013. Torehan ini seakan menjadi sinyal dari
Drogba yang mengatakan,
“Saya belum habis!!”