Logo ISL (foto:Ist)
GRESIK – PSPS Pekanbaru kembali menjadi ajang pesta
pora klub-klub Jawa Timur di lanjutan kompetisi Indonesia Super League
(ISL). Kandidat kuat tim yang akan terdegradasi ini lagi-lagi mengalami
kekalahan berat saat berkunjung ke Stadion Petrokimia, markas Persegres
Gresik United. PSPS dilahap 5-1.
Skor ini terlalu mudah diprediksi karena tim tamu tidak mempunyai sumber
daya memadai untuk menaklukkan Persegres. Bahkan ketika laga baru
berjalan dua menit, tuan rumah sudah memulai pesta lewat gol Agus Indra
Kurniawan. Selanjutnya Sultan Samma dan Risky Novriansyah juga turut
menjebol jala Ade Candra.
Persegres sempat terkejut oleh gol Prawira Putra menit 50 yang
memperkecil skor menjadi 3-1. Walau begitu, Persegres tetap terlalu
tangguh bagi PSPS. Malah gelandang Kamerun Ngon Mamoun menambah dua gol
dan mengunci kemenangan 5-1. Tren positif Laskar Joko Samudro pun
berlanjut setelah sebelumnya mengalahkan Pelita Bandung Raya 1-2.
Bermain tanpa gelandang asal Jepang Shohei Matsunaga, Persegres terlihat
tidak berkurang kekuatan karena memang lawan kualitasnya jauh di papan
bawah. Sejatinya penampilan Persegres secara keseluruhan juga tidak
terlalu istimewa karena banyak peluang yang terbuang, misalnya lewat
Risky Novriansyah dan Siswanto.
Gol-gol yang lahir rata-rata disebabkan buruknya organisasi PSPS,
khususnya di pertahanan. Pemain Persegres sangat bebas bergerak di dalam
maupun sekitar kotak penalti tim berjuluk Asykar Bertuah, sehingga gol
terlihat tinggal menunggu waktu.
Ngon Mamoun layak menjadi pemain terbaik karena tak hanya menguasai
lapangan tengah, tapi juga mencetak dua gol dan satu assist. Perekrutan
yang dilakukan Pelatih Persegres Widodo C Putro mulai terbayar dengan
terus membaiknya performa mantan legiun Persema Malang ini.
"Sebenarnya kami bisa menang dengan lebih banyak gol. Tapi bagaimana pun
hasil ini sudah bagus dan sesuai target. PSPS bukan tim yang pantas
diremehkan karena terbukti mereka bisa mendapat peluang dan mencetak
satu gol. Sekarang saatnya memikirkan pertandingan lawan Persija," ucap
Widodo C Putro usai laga.
Widodo juga gembira dengan performa beberapa pemainnya yang cenderung
menanjak. Misalnya Agus Indra dan Ngon Mamoun yang dalam dua laga
terakhir menjadi solusi gol dari lini kedua. Menurutnya inilah yang
dibutuhkan Persegres ketika harus kehilangan sosok Aldo Baretto.
"Agus Indra mencetak gol cepat dan itu memudahkan kami untuk terus
menekan dan bermain lepas. Semula kami khawatir PSPS bakal menumpuk
pemain di pertahanan sehingga sulit ditembus. Syukurlah anak-anak bisa
menjalankan strategi dengan baik," tandasnya.
Sementara, pelatih PSPS Afrizal Tanjung mengakui timnya gagal membuat
perubahan di Gresik. Walau sempat terganggu gol tuan rumah lewat Sultan
Samma yang hand ball terlebih dulu, menurutnya secara umum memang
Persegres lebih unggul. "Kami bermain buruk di pertahanan," kata
Afrizal.
"Ketika sudah kebobolan gol cepat, sulit bagi kami untuk bangkit. Sempat
kami membuat beberapa peluang lewat serangan balik, tapi karena lini
belakang kurang solid, jadinya tetap sulit," lanjutnya. PSPS mencatat
rekor buruk dalam lawatan ke Jawa Timur musim ini.
Menghadapi Persela Lamongan, Persepam Madura United serta Persegres,
Isnaini dkk telah kebobolan 17 gol dan hanya memasukkan dua gol. Rekor
itu bisa membengkak karena di laga berikutnya mereka bakal bersua
raksasa Arema Cronous.