Wednesday, June 12, 2013
Menyoal Pep Bertahan di barca
BARCELONA – Presiden Barcelona periode 2003-2010, Joan Laporta mengumumkan bahwa dirinya akan maju mencalonkan diri untuk menjadi presiden Barcelona lagi pada 2016. Mantan presiden El Barca ini juga mengkritik kepemimpinan presiden saat ini, Sandro Rosell. Ia menilai bahwa Rosell dan berusaha menghancurkan apa yang telah ia bangun di Camp Nou.
Hal itu dapat terlihat dari kurang berkembangnya pemain-pemain akademi La Masia yang sudah menghasilkan nama-nama besar seperti Lionel Messi, Xavi Hernandez dan Iniesta. Dari sisi sponsor, kebijakan Barca juga telah berubah di mana saat era Laporta, Blaugrana menggunakan sponsor non-profit, Unicef, berbeda dengan sekarang yang memakai sponsor dari Qatar Foundation yang bersifat profit.
Di luar itu, rezim Rosell juga telah mengesampingkan legenda El Barca,Johan Cruyff sehingga seringkali muncul perdebatan antara Cruyff dan pihak klub. Upaya Rosell untuk memberantas hooligan juga dinilainya tidak maksimal seperti pada eranya dahulu.
“Mereka terobsesi untuk menghancurkan apa yang telah kami buat,tidak mempertahankan Guardiola,menuntut orang, Cruyff, La Masia, Catalunya, Unicef, memberantas hooligan,” ujar pria berusia 50 tahun itu.
Laporta juga merasa empati terhadap keluarnya Guardiola dan mengkritik penunjukan Tito Vilanova sebagai pengganti Pep.
“(Usaha mereka) Tidaklah cukup untuk mempertahankan Guardiola. Yang mereka inginkan adalah tidak mempertahankan Guardiola. Seorang pelatih Barcelona harus selalu memiliki keputusan yang baik. Dia tidak boleh hanya menjadi penonton. Tito tak seharusnya membiarkan media menekannya atau membandingkan dirinya dengan Guardiola,” tandas pria kelahiran Catalan itu.
Hal itu dapat terlihat dari kurang berkembangnya pemain-pemain akademi La Masia yang sudah menghasilkan nama-nama besar seperti Lionel Messi, Xavi Hernandez dan Iniesta. Dari sisi sponsor, kebijakan Barca juga telah berubah di mana saat era Laporta, Blaugrana menggunakan sponsor non-profit, Unicef, berbeda dengan sekarang yang memakai sponsor dari Qatar Foundation yang bersifat profit.
Di luar itu, rezim Rosell juga telah mengesampingkan legenda El Barca,Johan Cruyff sehingga seringkali muncul perdebatan antara Cruyff dan pihak klub. Upaya Rosell untuk memberantas hooligan juga dinilainya tidak maksimal seperti pada eranya dahulu.
“Mereka terobsesi untuk menghancurkan apa yang telah kami buat,tidak mempertahankan Guardiola,menuntut orang, Cruyff, La Masia, Catalunya, Unicef, memberantas hooligan,” ujar pria berusia 50 tahun itu.
Laporta juga merasa empati terhadap keluarnya Guardiola dan mengkritik penunjukan Tito Vilanova sebagai pengganti Pep.
“(Usaha mereka) Tidaklah cukup untuk mempertahankan Guardiola. Yang mereka inginkan adalah tidak mempertahankan Guardiola. Seorang pelatih Barcelona harus selalu memiliki keputusan yang baik. Dia tidak boleh hanya menjadi penonton. Tito tak seharusnya membiarkan media menekannya atau membandingkan dirinya dengan Guardiola,” tandas pria kelahiran Catalan itu.
Barcelona Dibilang Musim Depan Kesusahan
Xavi Hernandez (tengah).(foto: Gustau Nacarino/Reuters)
BARCELONA – Musim lalu Barcelona hanya mampu mendapatkan 1 gelar yaitu juara La Liga. Di ajang lainnya, Copa Del Rey dan Liga Champions, El Barca hanya mampu mencapai babak semifinal.
Dalam ajang Copa Del Rey skuad asuhan Tito Vilanova itu harus rela disingkirkan rival abadi mereka,Real Madrid dengan agregat 2-4. Sementara, dalam ajang Liga Champions nasib Azulgrana lebih tragis di mana mereka harus rela disingkirkan Bayern Munich dengan agregat 7-0.
Berkaca pada hasil musim lalu,banyak pihak yang meyakini bahwa Barcelona akan mengalami kesusahan pada musim ini. Tetapi gelandang andalan Barcelona, Xavi Hernandez menanggapinya dengan tertawa.
“Saya tertawa ketika mendengar itu. Bertahun-tahun lalu saya telah mendengar hal itu dan itu tidak pernah terjadi,” ujar, Xavi Hernandez, kepada Sport.es.
Pemain Internasional Spanyol itu berusia 33 tahun itu juga mengatakan bahwa dirinya tidak peduli dengan pihak yang berpendapat seperti itu.
“Untuk (menghentikan era Barcelona) memerlukan waktu yang lama. Orang yang berbicara tentang akhir era sangatlah jelas pasti orang yang tidak ingin Barcelona sukses. Tak usah menghiraukan mereka,” tutup pemain yang menjabat sebagai wakil kapten di klub asal Catalan itu.
Dalam ajang Copa Del Rey skuad asuhan Tito Vilanova itu harus rela disingkirkan rival abadi mereka,Real Madrid dengan agregat 2-4. Sementara, dalam ajang Liga Champions nasib Azulgrana lebih tragis di mana mereka harus rela disingkirkan Bayern Munich dengan agregat 7-0.
Berkaca pada hasil musim lalu,banyak pihak yang meyakini bahwa Barcelona akan mengalami kesusahan pada musim ini. Tetapi gelandang andalan Barcelona, Xavi Hernandez menanggapinya dengan tertawa.
“Saya tertawa ketika mendengar itu. Bertahun-tahun lalu saya telah mendengar hal itu dan itu tidak pernah terjadi,” ujar, Xavi Hernandez, kepada Sport.es.
Pemain Internasional Spanyol itu berusia 33 tahun itu juga mengatakan bahwa dirinya tidak peduli dengan pihak yang berpendapat seperti itu.
“Untuk (menghentikan era Barcelona) memerlukan waktu yang lama. Orang yang berbicara tentang akhir era sangatlah jelas pasti orang yang tidak ingin Barcelona sukses. Tak usah menghiraukan mereka,” tutup pemain yang menjabat sebagai wakil kapten di klub asal Catalan itu.
Carlos Tevez ke Milan?
![]() |
Carlos Tevez |
Tevez disebut-sebut sebagai bahan barter Manchester City untuk mendapatkan Stephan El Shaarawy. Namun pihak Milan memastikan pihaknya tak melakukan negosiasi untuk meresmikan transfer tersebut.
"Tak ada negosiasi dengan Tevez," ungkap wakil presiden Milan Adriano Galliani.
Sebelumnya Galliani juga sudah menyatakan Milan tak akan menutup peluang El Shaarawy meninggalkan klub.