Tuesday, June 11, 2013

Menyoal Ban Kapten Belanda

Wesley Sneijder (kanan) dijaga ketat oleh Immanuel Wanggai. (Foto: Reuters)
Wesley Sneijder (kanan) dijaga ketat oleh Immanuel Wanggai. (Foto: Reuters)


Liga Belanda - Wesley Sneijder mengaku kecewa akan keputusan pelatih Timnas Belanda, Louis van Gaal yang melepas ban kapten darinya dan diberi kepada Robin van Persie. Meski begitu, Sneijder menyatakan siap untuk merebutnya kembali.

Sejak Van Gaal menukangi De Oranje, Sneijder memang langsung ditunjuk menjadi kapten bagi Belanda. Namun, Sneijder gagal meningkatkan performanya sejak jadi cadangan di Inter Milan dan akhirnya pindah ke Galatasaray.

Oleh karena itu, Van Gaal pun memberikan ban kapten kepada Van Persie yang sukses menjadi top sore Premier League dua musim terakhir serta membawa Manchester United juara musim ini. Terlihat, saat Belanda kontra Timnas Indonesia pada 7 Juni lalu.

Meski menyakitkan, Sneijder siap tampil baik di Piala Dunia 2014. "Keputusan yang menyakitkan (ditariknya ban kapten," ungkap Sneijder seperti dilansir nieuwsblad. “Saya tidak pernah menyayangkan, karena saya selalu memberikan dedikasi penuh setiap kali dipanggil. Saya bisa menerima pergantian kapten ini.”

“Saya tahu sedang menurun dan sekarang saya mencoba bekerja keras. Saya yakin di Brasil nanti saya akan tampil dengan level permainan tertinggi,” sambungnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dirk Kuyt, namun pemain Fenerbahce ini tetap mendukung keputusan pelatih."Saya sangat kecewa, tapi keputusan itu harus diterima. Jujur saja, saat ini Van Persie layak menjadi pemimpin di Oranje," ungkap kapten kedua De Oranje ini jelang kontra China, Selasa (11/9/2013).

Heynckes Umumkan Masa Depannya

Jupp Heynckes. (Foto: Getty Images)
Jupp Heynckes. (Foto: Getty Images)















BERLIN - Masa depan pelatih Jupp Heynckes masih penuh tanda tanya usai keputusannya memilih tak memperpanjang kontrak sebagai pelatih Bayern Munich. Heynckes mengatakan akan mengumumkannya pada jumpa pers, Selasa (4/6/2013) nanti.

Pelatih berusia 68 tahun ini memang pernah mengatakan akan pensiun usai mundur sebagai pelatih The Bavarians di akhir musim ini. Akan tetapi, belakangan dirinya dikabarkan akan kembali menukangi Real Madrid, klub yang pernah dibesutnya medio 1997–1998.

Terkait hal tersebut, Heynckes masih belum ingin buka suara meskipun banyak pihak yang mengklaim dirinya takkan pensiun di musim depan. Heynckes pun berjanji akan mengungkapkan masa depannya.

"Ini adalah momen emosional, saya akan mengadakan jumpa pers pada Selasa nanti. Nanti, saya saya akan mengatakan sesuatu soal masa depan saya, apakah saya akan melanjutkan (sebagai pelatih) atau tidak," ujar Heynckes, seperti dilansir Goal.

Terlepas dari semua itu, Heynckes sukses menorehkan sejarah manis di musim terakhirnya melatih Bayern. Ya, Bayern berhasil menjadi klub Jerman pertama yang meraih treble winner, antara lain Bundesliga, Liga Champions, dan DFB Pokal.

Untuk trofi DFB Pokal, FC Hollywood sukses meraihnya dengan mengalahkan VfB Stuttgart lewat laga yang cukup ketat. Bayern menang dengan skor 3-2, kemenangan itu menjadi kado manis terakhir untuk Heynckes.

"Hari ini, tim telah memberikan hadiah terbaik untuk saya. Treble ini unik. Faktor penentu (kesuksesan ini) adalah semangat tim. Semua orang bekerja sama dan mendukung satu sama lain,” paparnya. (min)

Real Madrid Kembali Gaet Jugador Muda

Casemiro (foto: Reuters)
Casemiro (foto: Reuters)


LIAGA SPANYOL – Raksasa La Liga, Real Madrid dikabarkan telah membereskan proses transfer pemain mudanya, Casemiro. Sebelumnya, pemain internasional Brasil ini, bermain di Real Madrid Castilla.

Casemiro telah menandatangani kontrak yang sekaligus mengubah status dirinya, menjadi permanen di Madrid, dengan biaya transfer sebesar 6 juta Euro. Pemain yang baru berusia 21 tahun itu sebelumnya merupakan pemain pinjaman Madrid B dari Sao Paolo.

Selama di Castilla, Casemiro sukses memperkuat klub sebanyak 15 penampilan. Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini naik pangkat sebagai pemain Madrid, kala El Real menghadapi Real Betis April lalu.

Los Blancos telah merilis statment resmi tentang transfer ini melalui web mereka. Di situ ditegaskan bahwa Casemiro bakal menandatangani kontrak bersama Madrid, hingga 2017 mendatang.

Penampilan Casemiro memang telah mengundang perhatian pihak Madrid pada musim ini, terutama saat melihat aksinya di tim muda Brasil, di mana dia telah mengemas 15 caps bersama Tim Samba Junior.

Dengan masuknya Casemiro, maka ini menjadi pembelian kedua Madrid pada bursa musim panas ini. Sebelumnya, juara Liga Champions sembilan kali ini telah mendatangkan Daniel Carvajal dari Bayer Leverkusen.

Macan Putih Buktikan Mental

KEDIRI – Persik Kediri akhirnya menutup fase grup Divisi Utama dengan rekor sempurna alias tidak terkalahkan. Pada pertandingan terakhir di Stadion Brawijaya menjami PSIM Yogyakarta, Minggu (9/6/2013) malam, Persik menggilas lawannya dengan skor telak 4-0.
 
Persik yang kokoh di puncak klasemen Grup 5 dengan 26 angka, melenggang mulus ke babak 12 besar yang mempertemukan klub-klub terbaik dari masing-masing grup. Rekor yang dimiliki Persik menjadi catatan terbaik di antara klub-klub kontestan babak 12 besar.
 
Kendati demikian, Macan Putih masih harus menguji kekuatan mental mereka yang tak tergoyahkan di fase grup. Bertemu klub-klub terbaik di 12 besar maupun babak semifinal, Persik bakal menghadapi lawan dengan kekuatan setara. Peta kekuatan juga jauh lebih berat ketimbang fase grup.
 
Merajai Grup 5 sebenarnya masih bisa dimaklumi mengingat Persik menjadi satu-satunya tim paling berpengalaman di level atas. Dibanding Persewangi Banyuwangi, Rezha Mojokerto Putra, Persis Solo, PSIM Yogyakarta, atau PPSM Magelang, Persik yang pernah menyabet dua gelar Divisi Utama jelas lebih dominan.
 
Pelatih Persik Kediri Aris Budi Sulistyo sepakat jika dikatakan babak 12 besar menjadi pembuktian mental tim yang sebenarnya. Kendati memberikan pujian kepada pemainnya dengan hasil di fase grup, dia menantang Oliver Makor dkk meneruskan rekor di babak 12 besar nanti.
 
“Kombinasi pemain senior dan pemain muda cukup berjalan dengan baik. Kami bisa menyeimbangkan mental di fase grup dan pemain menunjukkan keinginan besar untuk terus mendapat hasil bagus. Bahkan di pertandingan yang tak menentukan mereka tetap bekerja keras,” salut Aris Budi dengan kiprah skuadnya.
 
Perpaduan pemain senior seperti Harianto, Khusnul Yuli maupun Wahyudi, dengan pemain minim pengalaman level atas macam Fatchul Ihya, Tamsil Sijaya, atau Rendy Syahputra, menyatu dengan sangat apik. Nyaris tak terlihat ketimpangan pengalaman maupun teknis di tim ungu.
 
Mental yang terbangun sepanjang fase grup menurutnya menjadi modal bagus untuk bertarung di babak 12 besar. Setelah menuntaskan fase grup, konsentrasi Aris saat ini adalah memelototi sekaligus mempelajari kekuatan kontestan lain yang kemungkinan bakal berhadapan dengan Macan Putih.
 
“Jika bisa mempertahankan hasil ini di babak 12 besar, saya rasa kami bisa bicara promosi. Tapi untuk sekarang kami belum berpikir itu dan masih memantau peta kekuatan lawan dulu,” tandas Aris.
 
Sayang pertandingan lawan PSIM diwarnai polemik kurang sedap terkait tiket. Pada cetakan tiket yang dijual malam itu, terpampang foto CEO Persik Kediri Sunardi dan Ketua Umum Samsul Ashar. Isu politis pun berembus kencang karena kedua sosok itu bakal mengikuti gelaran Pilkada Kota Kediri. Namun Panitia Pelaksa (Panpel) pertandingan menampik saat dikatakan tiket bertujuan politis.

Portugal Bungkam Kroasia 1-0

Para pemain Portugal saat merayakan gol
Laga Persahabatan-Mega bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo menjadi satu-satunya pencetak gol bagi Portugal saat melakoni pertandingan persahabatan melawan Kroasia. Ronaldo, yang hanya bermain selama 45 menit, mencetak gol lewat tendangan kaki kiri pada menit 36.
 
Pada pertandingan yang dihelat di Stade de Geneve, Selasa (11/6/2013) dini hari WIB tersebut, Seleccao das Quinas, yang diperkuat beberapa bintang terbaik lainnya seperti Joao Moutinho dan Fabio Coentrao, memang cukup dominan, terutama pada babak pertama. Namun, Vatreni, yang diperkuat Luka Modric pun beberapa kali sempat menebar ancaman.

Jalannya pertandingan
Dipimpin oleh Ronaldo, Portugal langsung tampil menyerang sejak laga baru dimulai. Namun, peluang berbahaya mereka baru didapat pada meni 17, saat Coentrao melakukan overlap sebelum akhirnya mengirim umpan kepada Ronaldo. Sial bagi mereka, karena pemain termahal dunia tersebut gagal memanfaatkan bola umpan Coentrao.
 
Kegagalan tersebut langsung dibayar lunas oleh Ronaldo pada menit 36. Berawal dari serangan di sisi kiri pertahanan Kroasia, Silvestre Varela mengirim umpan ke dalam kotak penalti hingga akhirnya bola mengarah pada Ronaldo. Dengan satu kali kecohan, ia kemudian menuntaskannya dengan kaki kiri. Gol! Portugal memimpin 1-0.
 
Memasuki menit 41, Seleccao das Quinas nyaris menambah keunggulan, kembali lewat Ronaldo, yang menanduk bola ke arah gawang. Kiper Vatreni, Danijel Subasic sebenarnya tak mampu menghalau bola hasil sundulan Ronaldo, namun masih ada tiang gawang yang menyelamatkan timnya dari kebobolan. Hingga babak pertama usai, skor tetap 1-0.
 
Pada interval kedua, kedua tim melakukan sejumlah pergantian pemain. Portugal masih cukup dominan dan menebar ancaman ke daerah pertahanan Kroasia. Pada menit 56, Ricardo Costa memiliki peluang emas, namun Subasic melakukan penyelamatan gemilang dan mencegah gawangnya kebobolan untuk kedua kalinya.
 
Memasuki menit 68, Kroasia mulai balik mengancam. Tendangan yang didapat Darijo Srna memang hanya menghasilkan tendangan sudut, namun dari situ, Mateo Kovacic mendapat peluang bagus, meskipun masih mampu diselamatkan oleh kiper Portugal, Eduardo. Kedudukan pun masih belum berubah, 1-0 untuk keunggulan Seleccao das Quinas.
 
Kroasia kembali menebar ancaman tiga menit sebelum waktu normal berakhir. Pemain berusia 16 tahun, Alen Halilovic melakukan pergerakan brilian dengan menggiring bola dan merangsek ke daerah pertahanan Portugal. Namun, penyelesaiannya masih bisa diamankan oleh Eduardo. Dan, hingga wasit mengakhiri pertandingan, skor 1-0 untuk Portugal tetap bertahan.
 
Susunan pemain: 
KROASIA (4-4-2): Subasic, Srna, Corluka, Lovren, Strinic (Halilovic 50’), Vukojevic (Kovacic 66’), Modric; Ilicevic (Perisic 73’), Rakitic (Ademi 59’), Milic; Olic (Kalinic 67’)

PORTUGAL 
(4-3-3): Eduardo; Coentrao (Ruben Micael 62’), Bruno Alves (Sereno 46’), Ricardo Costa, Sílvio; Custódio, Moutinho (Martins 83’), Amorim; Varela (Pereira 85’), Almeida (Oliveira 76’), Ronaldo (Vieirinha 46’)

Fantastis!, Saya Lukai Barcelona

Jose Mourinho
Liga Inggris - Beberapa waktu lalu, gelandang Barcelona, Andres Iniesta mengatakan bahwa Jose Mourinho merupakan sosok yang telah merusak reputasi sepakbola Spanyol. Merasa panas, pelatih yang menukangi Chelsea pada musim 2013/14 mendatang itu kemudian menjawab serangan tersebut.

Bersama Real Madrid, Mou beberapa kali dihadapkan dengan masalah seperti mencolok mata Tito Vilanova, tak disenangi media Spanyol, hingga terlibat percekcokan dengan pemainnya sendiri. Iniesta pun kemudian mengatakan kalau kehadiran Mou lebih banyak membawa kerugian ketimbang keuntungan bagi sepakbola Spanyol.

“Saya merusak sepakbola Spanyol dengan menjadi pelatih yang mengakhiri dominasi Barcelona. Real Madrid menang di Barcelona, Real Madrid memenangi Copa del Rey, Real Madrid memenangi liga -dengan mengoleksi 100 poin dan 121 gol. Saya melukai mereka,” ujar Mourinho, seperti dilansirGoal, Selasa (11/6/2013).

“Itu adalah saat-saat fantastis. (Juga karena) mencapai apa yang saya inginkan yaitu menggondol tiga gelar domestik. (Namun), kami gagal meraih Liga Champions, yang merupakan ambisi kami. Anda tak pernah tahu apa yang akan ada lakukan,” sambung pelatih yang pernah memberi treble bagi Inter Milan pada musim 2009/10 tersebut.

Mou juga mengatakan kalau ia tak merasa gagal selama membesut Los Blancos. Meski jumlah trofi yang diraihnya tak banyak, pelatih asal Portugal tersebut bangga telah membawa klub melewati beberapa rekor baik di kancah domestik maupun Eropa.

“Sebelum saya tiba, mereka tak mencapai perempatfinal dalam enam tahun terakhir, dan kami melaju ke semifinal (selama tiga tahun). Saya bisa mengatakan dengan rasa bangga bahwa saya telah me-manage klub besar seperti Madrid,” pungkas pelatih yang memberi tiga gelar bagi Los Merenguesitu.